PALEMBANG - Melati Erzaldi Rosman, Ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Provinsi Bangka Belitung, mengapresiasi adanya Griya Anggrek RRI. Tempat tersebut dapat menjadi pusat edukasi pelestarian anggrek.
"Saya mengapresiasi LPP RRI yang mendirikan Griya Anggrek yang diharapkan dapat menjadi pusat edukasi pelestarian anggrek bagi para pelajar, mahasiswa dan masyarakat umumnya," katanya di Sungailiat, Kamis seusai meresmikan Griya Anggrek RRI.
Griya Anggrek yang disediakan pihak RRI sebagai ruang edukasi hendaknya juga dapat menjadi motivasi bagi lembaga pemerintah maupun lembaga dan organisasi lainnya untuk melakukan hal serupa.
"Tercatat ada 142 spesies anggrek di Bangka Belitung yang menjadi salah satu kekayaan alam yang perlu dilestarikan," katanya.
PAI Usul Anggrek Masuk Muatan Lokal Kurikulum Pendidikan
PAI mengusulkan kepada pihak pemerintah melalui dinas pendidikan, agar anggrek bisa dimasukan dalam muatan lokal kurikulum pendidikan.
"Dengan masuknya anggrek dalam kurikulum mata pelajaran muatan lokal diharapkan dapat memperkenalkan spesies anggrek ke generasi sejak dini," katanya.
BACA JUGA:
Program Pelestarian dari RRI Menggunakan Griya Anggrek
Sementara Kepala LPP RRI Sungailiat, Agung Prasatya Rosihan Umar, mengatakan Griya Anggrek didirikan guna melengkapi pelayanan kepada masyarakat terkait dengan informasi tentang pelestarian lingkungan dimana RRI sebelumnya sudah memiliki acara Green Radio.
"Selain kegiatan siaran On Air, kita juga menghadirkan Griya Anggrek di RRI Sungailiat dan saya sepakat Griya Anggrek menjadi sarana edukasi pelestarian anggrek," jelasnya.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.