PPKM di Palembang Bergantung Peta Zonasi RT, Wilayah Zona Oranye Turut Dikenai Pembatasan
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Lingkungan Sekolah Dasar Negeri 59 Palembang, Sumsel (Antara)

Bagikan:

Pemkot Palembang menjalankan pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro pada 6-19 April 2021. Program tersebut sangat bergantung pada zonasi peta risiko COVID-19 tingkat rukun tetangga (RT).

Yudhi Setiawan, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Palembang, mengungkapkan RT yang berstatus zona merah diintruksikan untuk menutup tempat ibadah, mencegah kerumunan lebih dari tiga orang, menutup tempat umum, serta meliburkan kegiatan sosial. Pengecualian diberikan pada sektor-sektor esensial.

"Saat ini ada 3.945 RT zona hijau,187 RT zona kuning, satu RT zona oranye dan nihil RT zona merah," tuturnya, Kamis, 8 Maret 2021.

Kawasan RT yang terdeteksi berzona merah menunjukkan laporan adanya lebih dari lima rumah yang positif. Sementara RT dengan zona oranye menunjukkan adanya lebih dari tiga rumah yang berstatus positif. Untuk zona kuning hanya 1-2 rumah. Zona hijau nihil kasus positif.

Satgas Penanganan COVID-19 Diterjunkan

Tak hanya wilayah berzona merah, RT dengan zona oranye pun dikenai pembatasan aktifitas. Sementara itu, penutupan rumah ibadah bisa didiskusikan dengan tokoh masyarakat setempat. Agar tidak terjadi gesekan sosial, musyawarah perlu mengajak satgas kecamatan.

Yudhi mengatakan, selama masa PPKM, Satgas penanganan COVID-19 di tingkat kecamatan akan ditugaskan secara langsung. Pihaknya juga mengarahkan masyarakat agar mendukung pelaksanan PPKM. Mereka diminta untuk mematuhi protokol kesehatan supaya kasus COVID-19 dapat menurun.

Konfirmasi Positif Mencapai 9.082 Kasus

Berdasarkan laporan dari Dinkes Palembang per 7 April 2021, kasus konfirmasi positif mencapai 9.082 kasus. Untuk angka kesembuhannya terhitung berjumlah 7.956 orang. Sedangkan tingkat kematiannya 394 kasus. 732 kasus aktif juga masih tersisa.

Apabila ditemukan kasus baru, pihaknya akan langsung melakukan pelacakan terhadap kontak erat. Program tersebut difokuskan untuk menghentikan penyebaran virus tersebut. Pasien yang diisolasi juga terus dipantau perkembangannya.  

"Pasien COVID-19 gejala ringan yang isolasi di rumah diawasi tim komando untuk memastikan proses isolasinya benar mengikuti protokol kesehatan," ujar Yudhi.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI.