Penjemputan Paksa Tersangka Pencabulan Santriwati Ponpes Shiddiqiyyah Dihalangi, Polisi Temukan Puluah Warga Bukan Santri
Polisi berjaga di sekitar Pesantren Shiddiqiyah Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (ANTARA/Asmaul)

Bagikan:

PALEMBANG - Puluhan orang menghalangi proses penjemputan MSAT tersangka pelecehan seksual santriwati di Ponpes Shiddiqiyah Ploso, Jombang, Jawa Timur. Polda Jatim pun sudah mengamankan puluhan orang yang menghalangi tersebut.

Kombes Dirmanto, Kabid Humas Polda Jatim, mengungkapkan polisi sengaja melakukan penyisiran di area pesantren seluas 5 hektare tersebut guna mencari MSAT, tersangka pencabulan santriwati.

"Yang kami amankan sekitar 60 orang. Di dalam juga masih kami periksa, kami pilah, mudah-mudahan cepat," kata Kombes Dirmanto di Jombang, Kamis 7 Juli dikutip dari Antara.

Penjemputan MSAT Tersangka Pencabulan Santriwati Dihalangi Puluhan Orang

Terdapat puluhan orang yang berada di dalam ponpes namun ternyata mereka bukan santri sehingga dibawa petugas untuk dimintai keterangan.

"Kami jaga kondisi di dalam agar situasi aman sehingga orang dari luar pondok kami sisir. Kami periksa satu per satu. Kalau bukan orang pondok atau santri, kami bawa," kata dia.

Pihaknya juga masih mencari MSAT (42), anak kiai pengasuh pondok pesantren terkenal di Jombang, yang menjadi tersangka asusila tersebut. Seluruh bangunan diperiksa petugas.

"Kan pondok ini seluas 5 hektare, kemudian bangunan banyak. Kami hunting, periksa satu per satu bangunan di dalam. Sampai sekarang masih proses pencarian yang bersangkutan," kata dia.

Polda Jatim dan Polres Jombang Bekerj Sama Menjemput MSAT di Ponpes Shiddiqiyah

Ia juga mengatakan anggota dikerahkan dalam upaya pencarian tersangka itu. Dalam proses pencarian, pihaknya menegaskan tidak ada anggota yang terluka.

"Sampai sekarang masih proses pencarian tersangka di dalam pondok. Tidak ada anggota yang terluka, hanya dorong-dorongan saja tadi," kata dia.

Ratusan petugas gabungan dari Polda Jatim dan Polres Jombang sudah bersiaga di sejumlah titik, di depan dan area dekat pesantren, sejak Kamis (7/7) pagi. Selain itu, petugas lainnya juga sudah memasuki kawasan pesantren untuk melakukan pencarian keberadaan MSAT.

Upaya jemput paksa tersangka MSAT oleh polisi tersebut sudah dilakukan sejak Kamis pukul 08.00 WIB. 

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.