INSA Sumsel berharap Pelabuhan Tanjung Carat Cepat Rampung, Terhambat Pendangkalan Sungai
Kapal pengangkut batu bara di Sungai Musi (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat di Kabupaten Banyuasin diharapkan oleh Indonesian National Shipowners' Association (INSA) atau Asosiasi Pemilik Pelayaran Nasional Indonesia Provinsi Sumatera Selatan supaya cepat terealisasikan

Suandi, Sekretaris DPD INSA Sumsel, mengatakan bahwa Sumsel sangat membutuhkan pelabuhan laut karena daya dukung dari pelabuhan sungai Pelabuhan Boom Baru di Palembang sangat terbatas.

“Tak henti-henti kami berharap agar Sumsel ini segera memiliki pelabuhan laut,” kata Suandi.

Ia mengatakan hingga kini pelaku pelayaran masih dihadapkan persoalan pendangkalan sungai di beberapa titik.

Anggaran Dana Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat

Pihaknya sempat berkirim surat ke Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Palembang terkait persoalan pendangkalan sungai ini agar segera direspon oleh pemerintah pusat.

Sejak 2015 hingga kini pemerintah tak pernah melakukan kegiatan pengerukan sungai karena tidak ada mata anggarannya di APBN.

INSA juga sempat menyuarakan ini saat pertemuan dengan anggota DPRD Sumsel beberapa waktu dulu.

“Bisa dikatakan tak ada tindak lanjut hingga kini,” kata dia.

Lantaran kondisi tersebut, mau tak mau pelaku bisnis pelayaran tetap mengoptimalkan Pelabuhan Boom Baru Palembang.

“Memang di saat musim hujan ini relatif tidak ada masalah karena muka air sungai terbilang tinggi, jadi bisa dilalui kapal. Yang jadi masalah nanti saat musim kemarau,” kata dia.

Oleh karena itu, asosiasi sangat mengharapkan rencana pendirian Pelabuhan Tanjung Carat dapat terealisasi dalam waktu dekat.

Dengan begitu, daya saing Sumsel sebagai daerah penghasil komoditas karet, baru bara, minyak sawit, kopi, bungkil, kelapa dan lainnya akan meningkat karena kapal yang bisa sandar merupakan jenis kapal berukuran besar.

Proyek Strategis Nasional di Sumsel

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan pihaknya sangat serius untuk merealisasikan pelabuhan laut dalam tersebut.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menargetkan dilakukan ground breaking pada akhir tahun 2021. Namun target tersebut tidak terwujud dikarenakan masih ada persoalan legalitas lahan.

“Secara bertahap kami kejar terus, saat ini sudah masuk Proyek Strategis Nasional, dan ke depan tinggal cari pendanaannya,” kata dia.

Pelabuhan Tanjung Carat diharapkan menjadi gerbang ekspor karena selama ini Sumsel belum memiliki pelabuhan laut dalam. Selain itu, kehadiran pelabuhan ini juga untuk meringankan beban Pelabuhan Boom Baru yang dinilai sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan daerah.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.