Kawasan Mangrove di OKI dan Banyuasin Rusak; Forum DAS Sumsel Ingatkan Masyarakat untuk Menjaga Lingkungan
Kawasan hutan bakau (foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Syafrul Yunardi, Ketua Forum Daerah Aliran Sungai Provinsi Sumatera Selatan, mengungkapkan kawasan bakau di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Banyuasin mengalami kerusakan.

Ia meminta kepada para pemangku kepentingan agar berperan aktif menjaga kawasan bakau (mangrove) di OKU dan Banyuasin. Tanda-tanda kerusakan kawasan bakau sudah terasa karena sejumlah pemukiman warga di daratan rendah Palembang mendapati air tawarnya sudah bercampur dengan air laut.

“Saat musim kering, air asin masuk ke pemukiman warga sehingga air yang dikonsumsi payau, seperti di kawasan Jakabaring,” kata Syaful.

Ini menunjukkan bahwa telah terjadi kerusakan di kawasan bakau yang menjadi zona penyangga (buffer zone).

Faktor yang Menyebabkan Kerusakan Hutan Bakau

Kerusakan bisa disebabkan oleh ulah manusia yang memanfaatkan alam secara masif tanpa memperhatikan pelestarian lingkungan.

Untuk itu, kegiatan seperti penanaman pohon di kawasan bakau harus digencarkan karena jika diabaikan maka akan menyebabkan kerusakan yang lebih parah.

Walau penanaman pohon yang dilakukan sebenarnya tidak dapat mengejar kerusakan alam yang terjadi, setidaknya upaya ini sedikit meredam.

Data Kawasan Hutan Bakau di Sumatera Selatan

Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Selatan Pandji Tjahjanto mengatakan pihaknya mencatat kondisi kawasan hutan bakau di Sumsel dalam status sangat kritis yakni 62,5 hektare dan 565 hektare dalam kategori kritis dari total 345.990 hektare.

Kondisi ini disebabkan banyaknya pembalakan liar serta aktivitas tambak dan perluasan pelabuhan.

Kerusakan ini mengakibatkan daya dukung hutan bakau sebagai penyedia nutrisi bagi ekosistem dan penjaga bentang daerah kawasan pesisir menjadi menurun.

Padahal, hutan bakau memiliki kemampuan menyimpan cadangan karbon yang tinggi yakni mencapai 891,70 ton karbon per hektare yang hampir setara dengan kemampuan hutan gambut.

“Saat ini yang menjadi fokus kami bagaimana memulihkan kawasan bakau di Kabupaten OKI dan Banyuasin,” kata Pandji.*

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.