Harga Sembako di OKU Terpantau Masih Stabil Menjelang Natal dan Tahun Baru
Sidak harga sembako di pasar di OKU menjelang Natal dan Tahun Baru (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG- Mendekati hari perayaan Natal dan Tahun Baru, sembilan bahan pokok (Sembako) di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, terpantau masih berada di harga stabil. Tidak ada yang melebihi harga eceran tertinggi sesuai yang ditetapkan pemerintah.

Octa Liyandi, Kasi Pengendalian Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Dinas Perdagangan dan Perindustrian OKU, berdasarkan pantauan di Pasar Atas dan Pasar Baru ada beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga, namun masih standar HET seperti cabai merah besar dari sebelumnya Rp55.000 per kilogram (Kg) menjadi Rp60.000/Kg, minyak goreng kemasan Rp17.000/Kg naik Rp20.000/Kg dan daging ayam ras per ekornya Rp50.000 kini melonjak Rp60.000/ekor.

BACA JUGA:


"Untuk harga daging ayam broiler tidak ada perubahan  yaitu masih dipatok pedagang Rp26.000/Kg dan daging sapi Rp120.000/Kg," katanya.

Harga Bumbu Dapur di OKU Masih Stabil Mendekati Natal dan Tahun Baru

Begitu juga harga kebutuhan pokok lainnya masih relatif stabil seperti tepung terigu Rp11.000/Kg, gula pasir Rp13.000/Kg, beras premium Rp12.000/Kg, cabai merah keriting Rp60.000/Kg dan cabai rawit Rp50.000/Kg.

Termasuk juga harga bumbu dapur jenis bawang merah menjelang Natal dan tahun baru masih relatif normal yaitu dipatok pedagang Rp25.000 per kilogram, bawang putih Rp25.000/Kg.

"Untuk telur ayam ras harga jualnya naik dari Rp21.000/Kg kini menjadi Rp26.000/Kg," ujarnya.

Menurut dia, perubahan harga ini disebabkan oleh penyesuaian harga persatuan berat di tingkat agen distributor di beberapa daerah, tarmasuk di Kabupaten OKU.

"Monitoring pasar akan terus kami lakukan hingga pergantian tahun nanti guna memastikan tidak terjadi lonjakan harga dan mengantisipasi penimbunan sembako oleh oknum pedagang guna mencari keuntungan tinggi," kata dia.

Daya Beli Daging Masyarakat OKU Masih Rendah Menjelang Natal dan Tahun Baru

Sementara itu, Yani, salah seorang pedagang daging ayam potong di Pasar Atas Baturaja secara terpisah mengakui menjelang Natal dan Tahun Baru 2022 daya beli masyarakat masih relatif stabil dan belum terjadi lonjakan jumlah pembeli seperti tahun sebelumnya.

"Mungkin saat ini masih dalam kondisi pandemi yang membuat pasar tidak seramai seperti tahun lalu," ujarnya.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.

Terkait