Bangka Barat Membidik Program Digitalisasi Desa Rampung Tahun 2022
Dinsos Bangka Barat (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Program digitalisasi desa ditargetkan oleh Pemkab Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dapat terlesesaikan pada tahun 2022.

"Untuk saat ini ketersediaan sinyal dan jaringan internet masih belum merata, ada beberapa lokasi yang masih tidak mendapatkan layanan sinyal atau blank spot," kata Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bangka Barat Suradi di Mentok, Selasa.

Menurut dia, dengan adanya kendala yang dihadapi untuk menyukseskan program pembangunan digitalisasi desa tersebut, Pemkab Bangka Barat melakukan kerja sama dengan salah satu perusahaan negara PT Indonesia Comnets Plus atau Icon+.

Hal ini dilakukan untuk percepatan kemajuan penyediaan jaringan teknologi yang cepat, kuat, murah dan bisa menjangkau sampai ke seluruh desa, bahkan pelosok.

"Saat ini sebanyak 38 desa belum memasang jaringan internet karena belum tersedia, tujuh desa sudah ada kerja sama dengan Icon+, tiga desa kerja sama dengan tiang pemancar, namun saat ini mengalami kendala dan 14 desa menggunakan provider perusahaan lain," Suradi manambahkan.

Kerja Sama Pemkab Bangka Barat untuk Menyediakan Sinya Internet di pelososok

Menurut dia, kerja sama dengan Icon+ karena diharapkan bisa mempercepat ketersediaan jaringan dan sinyal internet hingga pelosok karena perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan milik pemerintah dan terbukti memiliki keunggulan lain.

Yang paling menguntungkan adalah daya jangkau yang bisa dilakukan hingga pelosok karena jaringan yang digunakan menggunakan jaringan tiang listrik PT PLN (Persero).

"Kami optimistis tahun depan seluruh desa dapat pelayanan kebutuhan internet," katanya.

Pemkab Bangka Meminta Masyarakat di Pelosok untuk Bersiap Menyambut Sinyal Internet

Untuk itu, ia berpesan agar seluruh kepala desa yang di desanya saat ini belum memiliki ketersediaan sinyal kuat untuk bersiap-siap menyambut kehadiran Icon+.

Menurut dia, teknologi saat ini merupakan kebutuhan dan akan sangat membantu untuk kelancaran roda pemerintahan, terutama dalam pelayanan kepada masyarakat.

"Saat ini hampir seluruh pelayanan berbasis aplikasi, penyusunan perencanaan pembangunan, pelaporan aset, kinerja BUMDes, penyusunan laporan keuangan dan lainnya sehingga internet penting dan perlu cepat disiapkan," katanya.

Menurut dia, dengan program percepatan digitalisasi desa akan membawa perubahan yang bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat dan akan menunjang jalannya pemerintahan desa.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.