PALEMBANG - Kombes Sudarno, Kepala Bidang Humas Polda Bengkulu, menghimbau publik untuk tidak melakukan perundungan kepada siswi SMA berinisial MS (19) lantaran aksinya di video TikTok .
Lewat unggahan di TikTok, MS diduga melakukan ujaran kebencian terhadap Palestina yang saat ini tengah didera konflik dengan Israel. Dalam unggahan berdurasi 8 detik yang sudah dihapus oleh TikTok itu, MS merekam dirinya menyuarakan hujatan terhadap Palestina .
BACA JUGA:
"Kalau soal perundungan itu kita tidak bisa mengontrol, sebab itu sebuah reaksi karena adanya aksi, tetapi kami minta seluruh masyarakat tidak berlebihan sehingga harus mengeluarkan kata-kata kotor atau melakukan perundungan, apalagi siswi itu sudah minta maaf," kata Sudarno dilansir dari Antara , Bengkulu, Rabu, 19 Mei.
MS Dikeluarkan dari Sekolah Karena Video Ujaran Kebencian Kepada Palestina
Akibat ulahnya, MS juga dikeluarkan dari sekolahnya. Keputusan ini diambil setelah pihak sekolah belajar tata tertib sekolah dan jenis MS. Hasilnya, yang menjawab melebihi ketentuan.
MS telah menyampaikan permintaan maaf yang telah disebarluaskan di media sosial, dan tindakannya itu adalah spontan sebagai bentuk keisengan dengan tujuan mengikuti tren bermedia sosial. Dia tak menyangka akan berbuntut panjang. 07 Mei 2021 19:07
Sudarno juga meminta izin bagi masyarakat yang baru mendapatkan informasi tersebut di media sosial yang cukup atau memberikan komentar dengan kata-kata yang bijak. Seperti memberikan nasihat atau masukan sehingga tidak memperkeruh suasana.
Ia juga memastikan ujaran kebencian yang dilakukan MS (19), pelajar kelas II SMA di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu dengan membuat video penghinaan terhadap Palestina di media sosial TikTok tindakan itu, tidak berlanjut ke proses hukum.
"Kalau di kepolisian sudah selesai. Kemarin yang memperhatikan sudah ditemui baik dari polres setempat maupun dari polda. Dia sudah dinasihati agar lain kali tidak membuat konten yang meresahkan," katanya.
Anak Muda yang Aktif Di Medsos Diminta Membuat Konten Positif
Sudarno juga mengimbau anak-anak muda yang aktif menggunakan media sosial untuk membuat konten yang positif, baik itu berupa video, foto atau tulisan sehingga tidak diatur keresahan di tengah masyarakat.
"Ini menjadi pembelajaran untuk kita semua. Terkhusus orangtua untuk lebih menjaga lagi aktivitas medsos anak-anaknya," demikian Sudarno.
Lebih lanjut, ia mengintruksikan kepada orang tua untuk aktif memperhatikan kegaitan sehari-hari anaknya termasuk dalam penggunaan smartphone. Selain itu, orang tua juga membantu tidak membebaskan anak menggunakan media sosial tanpa mempersembahkan pendidikan sebelumnya.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI .