PALEMBANG - Pemanfaatan lahan kritis bekas penambangan biji timah difasilitasi oleh Pemprov Kepulauan Bangka Belitung. Langkah tersebut dilakukan untuk mengembangkan usaha pertanian sebagai langkah menekan harga pangan.
"Kami siap membantu dan memfasilitasi masyarakat untuk bertanam sayur, cabai, dan pangan lainnya di lahan kritis ini," kata Pj Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin di Belitung Timur, Babel, Kamis.
Harga Ke butuhan Pokok di Bangka Belitung Meningkat
Ia mengakui saat ini harga pangan berbagai kebutuhan pokok dan sayur mayur mengalami kenaikan khususnya di Belitung Timur, karena 80 persen kebutuhan masyarakat di kepulauan tersebut dipasok dari luar daerah.
"Kami menyarankan agar masyarakat Pulau Belitung bisa memanfaatkan lahan kritis bekas tambang yang ada untuk bertanam," ujarnya.
BACA JUGA:
Atasi Krisis Pangan dengan Mengembangkan Memanfaatkan Lahan Terlantar
Bupati Belitung Sahani Saleh mendukung saran kritis agar masyarakat memanfaatkan lahan-lahan terlantar untuk mengembangkan tanaman pangan tersebut.
"Saya baru-baru ini berkunjung ke Jepang dan di sana anak-anak muda yang kaya berprofesi sebagai petani. Di Belitung justru banyak orang bertanam hanya untuk konsumsi pribadi saja, harusnya juga bisa untuk dijual, sehingga harganya bisa murah di Belitung," katanya.
Menurut dia, pola pikir bertanam cukup untuk makan ini harus diubah dan masyarakat terutama anak-anak muda harus bangga menjadi petani dan nelayan.
"Anak-anak muda di Jepang patut dicontoh, karena kreativitas mereka, harga sayur memang diatur oleh pemerintah menjadi stabil dan petani sayur di kesejahteraan setempat," katanya.
Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.