Dirjen Minerba Stop Puluhan Tambang Ilegal yang Beroperasi di Laut Belinyu

PALEMBANG - Ridwan Djamaluddin, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM menghentikan operasi puluhan tambang ilegal di Laut Belinyu Bangka. Pihaknya bekerja sama dengan Tim Pengawasan Keselamatan, Keamanan Wilayah Laut Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam melakukan penindakan tersebut.

Ridwan bersama tim menggunakan KN Damaru P.214 sengaja melakukan patroli tambang ilegal pada Senin dini hari di Laut Belinyu hingga Penyusuk Kabupaten Bangka untuk memastikan operasi tambang bijih timah ilegal di perairan tersebut.

"Mulai Minggu (24/7) malam, para penambang ilegal harus tambang tambangnya," kata Ridwan Djamaluddin usai melakukan patroli ilegal di Laut Belinyu Kabupaten Bangka, Senin dini hari.

Puluhan Ponton Tambang Timah Ilegal di Laut Belinyu

Pada operasi tersebut, tim menemukan puluhan ponton tambang ilegal timah beroperasi di Laut Belinyu atau di luar izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk yang merupakan wilayah penangkap ikan nelayan tradisional di daerah itu.

"Jika penambang ini berulang kali tindakan ilegal tersebut, kami tidak segan-segan untuk bertindak tegas sesuai dengan aturan," katanya.

Penambangan Biji Timah Ilegal Merugikan Nelayan

Menurut dia, penambangan biji timah ilegal berbahaya merugikan nelayan karena lokasi penambangan ini merupakan wilayah tangkapan ikan nelayan tradisional Pulau Bangka.

"Jangan seperti ini, tidak bagus untuk bapak-bapak dan Negara. Mari kita cari penghidupan yang halal," ujarnya.

Ia menyatakan bahwa Pemerintah siap memfasilitasi para penambang ini untuk mengelola penambangan bijih timah ini.

"Kalau pemilik penambang kesulitan mengurus izin, kami bantu dan silakan temui camat untuk mengurus badan usaha. Setelah punya izin, nanti bekerja sama dengan IUP, baik PT Timah maupun swasta," katanya.

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.