Babel Fokuskan Reklamasi Penghijauan Lahan Bekas Tambang untuk Cegah Radiasi yang Menganggu Kesehatan
Pejabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Program reklamasi atau penghijauan lahan bekas penambangan biji timah tengah menjadi program yang difokuskan oleh Pemprov Kepulauan Bangka Belitung. Program tersebut bertujuan untuk menekan tingkat radiasi tinggi yang dapat mengakibatkan paparan pada kesehatan masyarakat.

"Saat ini fokus utama menggencarkan kegiatan penanaman pohon di lahan bekas tambang timah," kata Pejabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan kegiatan reklamasi melalui program "Hijau Biro Babelku" sangat penting, untuk meningkatkan kualitas lingkungan serta menekan tingkat radiasi yang ditimbulkan oleh penambangan bijih timah yang tinggi.

"Gerakan ini harus segera dilaksanakan dan tidak perlu menunggu-nunggu lagi, karena nanti akan terus siaga. Tinggal menyiapkan data dan peta lahan yang akan kita tanami," ujarnya.

Kawasan Izin Usaha Pertambangan di Bangka Belitung

Ridwan Djamaluddin yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM menjelaskan Bangka Belitung memiliki luas daratan 16.424, 06 km dari daratan itu 57,2 persen kawasan ini merupakan izin usaha pertambangan. Dengan kandungan mineral logam timah 55,53 persen.

"Yang kita lihat ini hanya setengah dari 60.400 hektare bukaan lahan akibat tambang ilegal. Dari total luas wilayah IUP 288 hektar. Artinya mendekati 21 persennya bukaan lahan akibat tambang ilegal," katanya.

Gerakan Penanaman Pohon di Lahan Kritis Bekas Penambangan Timah

Menurut dia gerakan penanaman pohon di lahan kritis harus menjadi tindakan nyata yang harus dimulai sekarang. Oleh karena itu, motor penggerak gerakan massal ini dilakukan oleh masyarakat, baik melalui wadah organisasi maupun komunitas.

"Saya yakin semua setuju. Tinggal bagaimana aspek regulasinya, sosialisasi, serta pendanaan yang akan dirumuskan untuk polanya. Namun menganggap program ini adalah sebuah proyek, melainkan bentuk tanggung jawab kita bersama," ujarnya. 

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.