PALEMBANG - Sebuah pepatah lama mengatakan bahwa “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Artinya adalah anak yang lahri memiliki perilaku atau karaktr yang mirip dengan orang tuanya. Pepatah tersebut sekaligus memberikan keteladanan bagi anak-anaknya. Ayah dan ibu ialah orang terdekat bagi buah hatinya, keduanya yang pertama kali mengajarkan kaki menjejak tanah. Orang tua juga mengajarkan berbagai aspek nilai dalam kehidupan.
Teladan adalah sesuatu yang patut ditiru dan baik untuk dicontoh. Orang tua berperan menjadi model yang ditiru oleh anak-anaknya. Melalui kepribadian, perilaku, maupun prestasi dari orang tua menjadi inspirasi buah hatinya. Mengutip The Center for Parenting Education, Kamis, 17 Februari, para ilmuwan sosial menunjukkan bahwa pembelajaran yang terjadi selama kanak-kanak diperoleh melalui pengamatan dan peniruan.
BACA JUGA:
Bagi kebanyakan anak, panutan yang paling penting adalah orang tua dan pengasuh mereka. Ini alasannya mengapa orang tua harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Baik itu keteladanan yang positif maupun negatif serta gaya hidup yang dijalani, didapat anak-anak dari orang terdekatnya.
Lebih mendalam lagi, menurut David Streight, direkktur eksekutif Council for Spiritual and Ethical Education serta psikolog bersertifikat, mengatakan bahwa anak meniru cara orang tua dalam bertindak. Hal ini yang memengaruhi mereka tumbuh dengan hati nurani serta keterampilan penalaran moral yang berkembang dengan baik.
Model peran yang baik, bagi anak-anak anak berkesan seumur hidup. Khususnya tentang bagaimana mereka harus bertindak ketika mengalami situasi sulit dalam hidup. Bahkan memengaruhi empati, relasi sosial, dan pembangunan karakter. Lantas bagaimana berperan menjadi teladan bagi buah hati Anda? Berikut caranya.
- Menyadari tanggung jawab besar sebagai orang tua
Tidak ada yang bilang cara ini mudah, tetapi bukan tidak mungkin dilakukan. Pertama, seseorang perlu menyadari tanggung jawab sebagai orang tua. Contoh paling kecil, jika Anda tak ingin buah hati menjadi seorang pemarah, maka bersikaplah asertif dan jangan menjadi contoh seorang pemarah.
- Melakukan yang Anda katakan
Semua orang tua ingin mendidik anak-anaknya dengan baik. Tetapi sayangnya, sering mengatakan “Lakukan apa yang saya katakan, bukan seperti yang saya lakukan” tidak berhasil mendidik anak. Itu artinya, orang tua perlu melakukan apa yang dikatakan kepada anak-anak.
Anak-anak tahu mana yang murni dan bohong, maka tunjukkan konsistensi antara kata yang diucapkan dan tindakan. Jika Anda tak ingin anak-anak bolos sekolah dengan pura-pura sakit, maka Anda sebaiknya tidak melakukan alasan yang sama untuk ijin bekerja.
- Tinjau perilaku dan sikap
Berperan sebagai teladan, bisa ditinjau dari perilaku dan sikap orang tua. Bagaimana cara orang tua menangani stres, menanggapi masalah, mengekspresikan kemarahan dan emosi negatif lain, memperlakukan orang lain, memenuhi tanggung jawab, kehilangan, memperbaiki kesalahan, dan menjaga diri.
- Fokus pada hal positif
Menanyakan pada diri sendiri itu penting, khususnya mau menjadi orang seperti apa anak Anda. kemudian pertimbangkan apa yang dapat Anda lakukan untuk mencontoh perilaku dan sikap yang mencerminkan orang seperti itu. Cara ini menegaskan bahwa Anda perlu memeriksa ulang nilai-nilai Anda sendiri.
- Membangun hubungan yang kuat dengan anak-anak
Orang tua akan besar memengaruhi pada kehidupan anak-anak jika memiliki hubungan yang hangat. Maka bangun hubungan yang kuat dengan anak-anak. Beri mereka cinta tanpa syarat dalam lingkungan yang aman. Ajarkan tentang kedisiplinan dan kemandirian secara konsisten. Selain itu, jadilah pendengar yang baik tanpa pretensi menghakimi.
Cara terakhir menjadi teladan yang baik, penting untuk memaafkan kesalahan. Tidak ada seorang pun yang sempurna, artinya pahamkan jika melakukan kesalahan perlu segera menengani situasinya dan memberbaiki.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.