5 Kebiasaan yang Bisa Membuat Kerja Metabolisme Tubuh Menjadi Lambat, Jarang Disadari!
Ilustrasi penyebab metabolisme lambat (Unsplash/Thought Catalog)

Bagikan:

PALEMBANG- Ketika sel sel dalam tubuh bekerja mengubah sumber energi, proses tersebut disebut metabolisme. Bahan energi yang diolah seperti gula dan lemak. Keduanya diubah oleh semua sel, termasuk sel otot, menjadi edenosin trifosfat atau ATP sehingga bisa berkontraksi ketika beraktivitas secara normal.

Beberapa kesalahan gaya hidup, besar pengaruhnya pada metabolisme tubuh. Kebiasan yang keliru bisa mempersulit penurunan berat badan. Ternyata, kebiasaan di bawah ini justru rentan memperlambat metabolisme tubuh.

1. Makan terlalu sedikit kalori

Alih-alih menurunkan berat badan atau diet , menurunkan jumlah kalori harian justru memperlambat perlambatan secara signifikan. Sebuah studi membuktikan dalam sebuah penelitian, ketika wanita gemuk makan 420 kalori per hari selama 4-6 bulan, jumlah kalori yang terbakar selama istirahat drastis menurun drastis.

Dilansir  Healthline,  Kamis, 25 November, penurunan asupan kalori ternyata membuat tubuh Anda merasakan makanan langka dan menurunkan kerja dalam membakar kalori. Rekomendasinya, pilih sumber kalori yang sehat dengan tidak banyak pengurangan asupan sehingga metabolisme tetap bekerja optimal.

2. Sedikit konsumsi makanan protein

Penelitian menunjukkan bahwa protein meningkatkan metabolisme. Bahkan efek termis protein lebih tinggi dibanding karbohidrat dan lemak. Peningkatan metabolisme dari protein sekitar 20-30 persen, lebih tinggi dibanding karbohidrat sekitar 5-10 persen, dan 3 persen lemak.

Temuan yang paling mengejutkan, ternyata lebih sedikit konsumsi protein, lebih sedikit pula penurunan kalori untuk energi harian. Meski penurunan tidak terlalu signifikan atau sekitar 97 kalori dari 297-423 ketika konsumsi protein lebih sedikit. Tetapi konsumsi disarankan 1,2 gram protein setiap kilogram berat badan atau 1,2 x 70 kilogram = 84 gram protein setiap hari. Ini perlu dilakukan untuk mencegah metabolisme tubuh setelah penurunan berat badan.

3. Kurang gerak

Gaya hidup sedentary kerap tak disadari jadi penghambat kerja metabolisme. Artinya kurang gerak dapat menyebabkan penurunan yang signifikan dalam jumlah kalori yang dibakar setiap hari. Rekomendasinya, selain rutin berolahraga, aktivitas berdiri, tangga, membantu rumah dapat membantu menaikkan kalori.

4. Kualitas tidur kurang

sejumlah penelitian telah mencatat bahwa kurang tidur dapat menurunkan tingkat metabolisme dan justru bisa menambah berat badan. Buruknya lagi, kualitas tidur yang kurang meningkatkan risiko penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, dan depresi.

5.Minum minuman manis

Minuman bergula berbahaya begi kesehatan . Konsumsi terlalu banyak gula, obesitas dengan resistensi insulin, diabetes, dan obesitas. Pasalnya, sering mengkonsumsi minuman manis dapat memperlambat metabolisme tubuh.

Agar metabolisme tubuh mengambil, temuan sebuah studi membuktikan bahwa latihan kekuatan atau olahraga kardio, misalnya, membantu meningkatkan tingkat metabolisme pada kondisi tubuh yang sehat. Anda yang memiliki penyakit jantung dan kelebihan berat badan juga disarankan untuk membantu olahraga yang mengasah kekuatan tubuh untuk meningkatkan metabolisme.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .