PALEMBANG - Erzaldi Rosman Djohan, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, menyampaikan jika penambangan bijih timah dapat membuat perekonomian masyarakat pada masa COVID-19 menjadi pulih. Pernyataan tersebut dikuatkan dengan harga bijih timah yang cenderung naik akhir-akhir ini.
"Kondisi pertambangan saat ini harus diakui sebagai barokah, karena menjadi sejarah pertama kalinya pertimahan Babel menggapai harga tertinggi," kata Erzalldi Rosman Djohan saat berdiskusi dengan para tokoh masyarakat di Belitung, Kamis.
Ia mengatakan kenaikan harga bijih timah ini tentu meningkatkan aktivitas penambangan dan kebutuhan bahan bakar minyak untuk operasional pertambangan tersebut, sehingga stok BBM di Babel khususnya Pulau Belitung cepat habis.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Pertamina untuk lebih meningkatkan pasokan BBM di Pulau Belitung, guna mengatasi kelangkaan BBM dan antrian panjang di SPBU," katanya.
Pertamina Sarankan Masyrakat Babel Membuka Pertashop
Menurut dia berdasarkan hasil koordinasi tersebut, Pertamina setuju menambahkan pasokan BBM dan Pertamina juga menyarankan kepada masyarakat untuk membuka Pertashop dengan tujuan agar lebih meratakan suplai hingga ke pelosok, sehingga tidak terjadi penumpukan antrian di SPBU yang hanya terdapat di pusat kota.
"Pertashop sangat mendorong mengurangi kepadatan antrian," ungkapnya.
BACA JUGA:
Perpanjangan Jam Operasional SPBU di Bangka Belitung
Menurut dia dalam mengatasi masalah BBM ini, pemerintah daerah akan mengeluarkan surat edaran agar SPBU untuk memperpanjang jam operasional melayani kebutuhan BBM masyarakat yang tinggi.
"Kami telah bertemu dengan bupati untuk mencari solusi langkah penyelesaian permasalahan ini agar tidak terjadi lagi antrian panjang dan kedepan akan berkoordinasi dengan pihak SPBU," katanya.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel