Pengusaha Pengolahan Ubur-ubur di Belitung Rekrut Ratusan Tenaga Kerja
Bupati Belitung, Sahani Saleh ketika meninjau kegiatan usaha pengolahan dan pengemasan ubur-ubur di desa Tanjung Tinggi (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Ratusan tenaga kerja direkrut oleh pelaku kegiatan usaha pengolahan dan pengemasan ubur-ubur di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Bupati Belitung, Sahani Saleh di Tanjung Pandan, Selasa mengatakan hal tersebut merupakan suatu keberkahan bagi masyarakat ditengah kondisi kesulitan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

"Tidak kurang ada sekitar 500 tenaga kerja terlibat dalam kegiatan usaha pengolahan ubur-ubur ini," katanya.

Kegiatan Musiman Pengolahan Ubur-ubur di Belitung

Menurut dia, kegiatan musiman pengolahan ubur-ubur tersebut secara spontan dapat menyerap ratusan tenaga kerja.

Para pekerja tersebut terdiri dari nelayan, buruh pikul atau angkut hingga petugas pembersih dan pengolah ubur-ubur.

"Kalau buruh angkut mereka diupah Rp5 ribu untuk sekali pikul dan pekerja pembersih ubur-ubur dibayar Rp65 ribu per hari," katanya.

Musim Panen Ubur-ubur Nelayan Belitung

Disamping itu, lanjut Bupati, musim panen ubur-ubur tersebut juga menjadi keberkahan tersendiri bagi para nelayan karena perahu mereka digunakan untuk memanen ubur-ubur.

"Ada ratusan kapal-kapal nelayan yang dipakai untuk memanen ubur-ubur sehingga ketika mereka tidak bisa melaut karena kondisi cuaca yang tidak menentu dan ada rezeki lain berupa ubur-ubur," katanya.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.