PALEMBANG - Penjajakan kerja sama pemanfaatan teknologi satelit LEO dengan perusahaan SpaceX dilakukan oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Rencana kerjasama satelit dengan perusahaan milik konglomerat Elon Musk tersebut bertujuan untuk meningkatkan konektivitas digital di Indonesia.
"Telkom berkomitmen mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan konektivitas digital di seluruh wilayah Indonesia. Karena geografis wilayah Indonesia, maka peran teknologi satelit sangat dibutuhkan untuk mempercepat pemerataan konektivitas digital hingga ke pelosok nusantara," ujar VP Corporate Communication Telkom Pujo Pramono kepada Antara di Jakarta, Kamis.
Telkom Kembangkan Teknologi Satelit untuk Fasilitasi Konektivitas di Wilayah Indonesia
Pujo mengatakan untuk menyatakan Telkom terbuka untuk digunakan oleh pihak manapun yang memiliki kompetensi dalam pemanfaatan teknologi satelit.
"Hal inilah yang berbicara tentang kerja sama Telkom dengan SpaceX sebagai perusahaan asal Amerika yang telah dikenal luas memiliki kompetensi yang mumpuni dalam pengembangan teknologi satelit," katanya.
Menurut dia, pembicaraan itu terkait penjajakan pemanfaatan teknologi satelit LEO untuk konektivitas di wilayah Indonesia.
Diharapkan dengan terjalinnya kerja sama itu, Telkom mampu memberikan solusi guna mengakselerasi konektivitas hingga pelosok nusantara dengan penyediaan layanan satelit yang handal, berkualitas dan terjangkau.
BACA JUGA:
Telkom Menggandeng Perusahaan SpaceX Elon Musk untuk Satelit Luncuran
SpaceX merupakan singkatan dari Space Exploration Technologies atau perusahaan teknologi jelajah luar angkasa dari Amerika Serikat.
Perusahaan SpaceX didirikan oleh konglomerat Elon Musk pada 2002 dan juga bertindak sebagai pemilik perusahaan tersebut.
Sebelumnya Satelit Republik Indonesia (Satria) yang direncanakan akan meluncur pada 2023 menggandeng perusahaan transportasi luar angkasa milik Elon Musk, SpaceX sebagai pabrikan untuk satelit peluncur.
Johnny G Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), menyampaikan peluncuran satelit tersebut terkait dengan langkah Indonesia mendongkrak pembangunan infrastruktur di jaringan tahap tengah, middle mile.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .