Polda Sumsel Mengamankan 13 Preman di Kawasan Pelabuhan Boom Baru dan Pasar Induk Jakabaring
Polisi amankan preman di Palembang. (ANTARAYudi Abdullah21)

Bagikan:

PALEMBANG- Sejumlah 13 preman di kawasan Pasar Induk Jakabaring dan Pelabuhan Boom Baru Palembang diamankan oleh Tim Jarantas Kepolisian Daerah Sumatera Selatan pada Selasa. Penangkapan tersebut dilakukan dalam operasi premanisme dan pungli.

"Dalam operasi tersebut tiga preman di kawasan Pelabuhan Boom Baru melakukan pungutan pembohong kepada pengemudi mobil truk dan 10 preman di Pasar Induk Jakabaring yang melakukan pungutan parkir tanpa izin dan di luar ketentuan," kata Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel Kompol.CS Panjaitan di Palembang , Selasa.

Ada Pihak yang Mengkoordinir Premanisme di Pelabuhan dan Pasar Induk

Mengenai barang bukti yang diamankan dari para tersangka berupa uang Rp200.000, gawai, dan catatan nomor polisi truk yang parkir antre melakukan bongkar muat di pelabuhan.

Menurut dia, aksi premanisme dan pungli di kawasan pelabuhan dan pasar induk tersebut, dalam penyelidikan untuk mendalami kemungkinan ada pihak-pihak yang mengkoordinir mereka.

Sementara preman dan pelaku pungli yang ditangkap, tidak dilakukan penahanan karena masih bisa dilakukan pembinaan.

"Setelah dilakukan pendataan identitasnya, pengambilan sidik jari dan foto, para preman dan pelaku pungli diperbolehkan pulang dengan catatan jika kembali terjaring petugas langsung diproses sesuai dengan ketentuan hukum," ujarnya.

Pengakuan Korban Pungli di Pelabuhan Boom Baru

Sementara korban pungli preman Pelabuhan Boom Baru, Heri salah seorang pengemudi mobil tanki CPO asal Martapura, Kabupaten OKU Timur menjelaskan setiap melakukan bongkar muat CPO di pelabuhan tersebut dimintai uang hingga Rp50.000.

Ia menambahkan para pengemudi ditarik uang parkir waktu antrian masuk Rp15.000. Setelah itu, saat di dalam dikenai parkir kembali sebesar Rp25.000. Lalu ketika menuju keluar diminta Rp10.000.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI .