Waspadai Ancaman Penyebaran Bola Pingpong Sumatera Jawa pada Arus Balik; Pemudik Diminta Karantina Mandiri Minimal 5 Hari
Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo (Foto: dokumentasi BNPB)

Bagikan:

PALEMBANG - Dari tanggal 22 April hingga 15 Mei 2021, tercatat penyeberangan dari Jawa menuju Sumatera telah dilakukan oleh 440.012 orang. Akses transportasi laut melewati Pelabuhan Bakauheni.

Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo memperkirakan jumlah itu akan kembali pulang dari Sumatera ke Jawa lewat Bakauheni. Doni mewanti-wanti agar jangan sampai ada fenomena "bola pingpong" yang terjadi.

"Jangan sampai muncul teori pingpong yang dijumpai ke posisi semula," kata Doni dalam koordinasi yang ditampilkan YouTube Pusdalops BNPB, Minggu, 16 Mei.

Warga yang melakukan Perjalanan Berpotensi Mengoper Virus Corona

Teori "pingpong" yang dimaksud Doni adalah pergerakan bolak-balik warga dan mengoper virus corona atau menjadi carrier  COVID-19 saat melakukan perjalanan.

Sebab, Beberapa waktu banyak daerah di Pulau Jawa dengan zona merah atau berisiko COVID-19 yang tinggi dan Sumatera banyak zona kuning atau risiko COVID-19 rendah dan hijau atau tak ada kasus.09 Mei 2021 18:

Dikhawatirkan, para penyeberang Jawa membawa virus ke Sumatera sehingga saat ini, kondisinya terbalik, Jawa relatif landai. Banyak daerah berstatus kuning dan hijau, sementara banyak daerah di Sumatera berstatus oranye dan merah. 

Doni tidak mau karena keteledoran penyaringan COVID-19 di perbatasan atau di daerah penyeberangan lalu virus itu balik lagi ke Jawa. “Sebab kalau itu yang terjadi, sama saja pingpong, tidak akan selesai-selesai,” ungkap Doni.

Oleh sebab itu, semua penyeberang harus dipastikan menjalani tes COVID-19 tanpa terkecuali. Orang yang mendapat hasil negatif diperkenan melanjutkan perjalanan. Sementara yang positif bukan diputar balik, melainkan langsung dikarantina. 

Orang yang Berpergian Wajib melakukan Karantina Mandiri Minimal 5 Hari

Jangan khawatir, jangan khawatir, balon ". Maksud dia, jangan sampai ada satu daerah atau kegiatan yang telah menerapkan pengendalian COVID-19 dengan ketat, namun lokasi lain dilonggarkan.

“Balon kan hanya satu sisi, sisi lain akan menggelembung. Kuncinya ada disiplin dan kerjasama semua pihak. Petugasnya bergerak satu komando, pemerintah pusat dan daerah dengan baik, didukung masyarakat yang sadar menerapkan protokol kesehatan, ”ujar Doni.

Lebih lanjut, Doni menghimbau kepada semua orang yang berpergian untuk melakukan karantina mandiri minimal 5 hari. Baik itu perjalanan mudik yang lolos atau orang yang bertangan khusus.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI .