Harga TBS Sawit di OKU Naik Kini Mencapai Rp1.280/Kg, Inilah Penyebabnya
Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, dari Rp1.150 per kilogram (Kg) menjadi Rp1.280/Kg.

Rudi salah seorang petani sawit di Kecamatan Lubuk Raja, OKU, mengatakan kenaikan harga tersebut terjadi sejak sepekan terakhir yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani sawit di daerah itu.

"Alhamdulillah harga jual TBS di tingkat pabrik saat ini perlahan naik sebesar Rp130 per kilogramnya," kata Rudi.

Saat ini petani kembali bergairah bercocok tanam kelapa sawit karena harga jual berangsur normal, terlebih lagi sejak pemerintah mencabut larangan ekspor CPO.

Begitupun untuk harga inti sawit pada periode kali ini juga mengalami kenaikan signifikan sebesar Rp567 setiap kilogram dari Rp3.361 menjadi Rp3.928/Kg.

Penyebab Kenaikan Harga TBS Sawit di OKU

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian OKU, Joni Saihu secara terpisah mengatakan bahwa naiknya harga TBS sawit sejak sepekan terakhir terjadi karena pemerintah menghapus pungutan ekspor yang berlaku mulai 15 Juli hingga 31 Agustus 2022.

Kebijakan penerapan pungutan ekspor nol persen ini diharapkan bisa mengembalikan harga TBS sawit yang sebelumnya di atas Rp2.000 per kilogram sehingga petani di daerah itu dapat hidup sejahtera.

Dia juga berharap agar pemerintah bisa menghapus tiga kebijakan yang dinilai sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini yang menyebabkan harga TBS sawit anjlok.

Kebijakan yang dimaksud ialah percepatan penyaluran ekspor atau flush-out, kewajiban pasar domestik, dan kewajiban harga domestik.

"Dengan penghapusan tiga kebijakan tersebut diprediksi harga sawit akan kembali stabil," ujarnya.

Komoditi Sawit di OKU Menjadi Keunggulan

Joni menambahkan, di Kabupaten OKU sendiri kelapa sawit merupakan komoditi unggulan kedua setelah karet dengan luas lahan tanam mencapai 36.322,55 hektare (Ha).

Luas lahan tanam ini terdiri atas Perkebunan Kelapa Sawit milik perusahaan besar seluas 16.027,34 Ha, kebun plasma 18.794 Ha dan swadaya masyarakat seluas 1.500 Ha.

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.