Stok Sapi Potong di Belitung Dipastikan Dapat Mencukupi Kebutuhan Menjelang Lebaran
Ilustrasi sapi potong (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Stok sapi potong sejumlah 417 ekor dipastikan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendekati Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

"Kami pastikan ketersediaan sapi potong cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Idul Fitri 1443 Hijriah mendatang," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Belitung, Destika Efenly di Tanjung Pandan, Selasa.

Menurut dia, jumlah sapi potong di tingkat peternak daerah itu saat ini tersedia sebanyak 417 ekor. Ia mengatakan, sapi tersebut didatangkan dari luar daerah seperti Madura sebanyak 304 ekor, Bangka sebanyak 18 ekor serta milik peternak lokal setempat sebanyak 125 ekor.

"Sehingga kami pastikan ketersediaan sapi potong cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Lebaran 2022," ujarnya.

Permintaan Daging Sapi Segar Meningkat Menjelang Hari Raya Idulfiri

Dirinya memperkirakan, permintaan masyarakat terhadap daging sapi segar pada momentum Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah meningkat mencapai 400 dibandingkan tahun sebelumnya sekitar 300 ekor.

Hal ini disebabkan sejumlah faktor diantaranya adalah kondisi perekonomian masyarakat yang mulai membaik setelah pandemi COVID-19 sehingga mempengaruhi konsumsi masyarakat.

"Kami perkirakan kebutuhan sapi potong mulai dari awal Ramadhan sampai Idul Fitri nanti sebanyak 300-400 ekor," katanya.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Belitung, Suparman di Tanjung Pandan, Selasa memastikan sebanyak 417 ekor sapi potong cukup memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah itu menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah.

"Kebutuhan masyarakat terhadap daging memang kami perkirakan meningkat, namun sudah kami antisipasi sehingga stok kami pastikan cukup," ujarnya.

Pemeriksaan Kesehatan Sapi Potong di Belitung

Dikatakan dia, sebelum dilakukan pemotongan di Rumah Potong Hewan (RPH) setempat sapi tersebut telah melewati pemeriksaan kesehatan sehingga aman dan layak dikonsumsi oleh masyarakat.

"Pemeriksaan meliputi antemortem atau sebelum disembelih dan post mortem atau setelah sapi disembelih guna memastikan keamanan untuk dikonsumsi masyarakat," katanya.

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.