Booster Jadi Syarat Perjalanan Mudik; Vaksinasi COVID-19 Dosis Ketiga di Palembang Meningkat
Ilustrasi vaksin (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Capaian vaksinasi COVID-19 booster atau dosis ketiga di Palembang, Sumatera Selatan, alami peningkatan. Dinas Kesehatan setempat mencatat sudah ada sejumlah 2.991 orang atau 15,54 persen pada Sabtu (9/4) yang melakukan vaksinasi booster.

Adanya penambahan tersebut, maka saat ini jumlah yang telah tervaksinasi dosis ketiga sebanyak 192.913 orang dari total sebanyak 917.846 orang untuk target sasaran Sumber Daya Manusia Kesehatan, Petugas Publik, Masyarakat Lanjut Usia, Masyarakat Rentan Umum, dan Ibu Hamil.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Dinkes Palembang Yudhi Setiawan di Palembang, Ahad, mengatakan peningkatan capaian vaksinasi dosis ketiga tersebut ditentukan oleh penetapan pemerintah tentang syarat untuk perjalanan mudik Lebaran 1443 H.

“Setelah vaksin dosis ketiga menjadi syarat perjalanan mudik Lebaran setiap hari terus meningkat, bahkan pada 8 April 2022 kemarin mencapai 4.435 orang sehari,” kata Yudhi.

Kebijakan Vaksinasi Dosis Ketiga untuk Syarat Perjalanan Mudik

Kebijakan vaksinasi dosis ketiga untuk mencegah sistem kekebalan tubuh dapat lebih kuat sehingga masyarakat melakukan perjalanan mudik terhindar dari paparan COVID-19.

Maka dari itu, Dinas Kesehatan menjamin ketersediaan vaksin di setiap sentra layanan kesehatan agar masyarakat bisa menyelesaikan vaksinasi ketiga tersebut.

“Semua, bukan hanya dosis ketiga tapi juga untuk yang belum rampung dua dosis,” imbuhnya.

Stok Vaksin di Palembang untuk Vaksinasi Booster

Berdasarkan data jumlah ketersediaan vaksin di Dinas Kesehatan Palembang saat ini ada sebanyak 640 dosis vaksin AstraZaneca tersisa di gudang penyimpanan.

Di Penyuluh Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebanyak 2.710 dosis vaksin AstraZeneca, 5.566 dosis vaksin Sinovac, 3.950 dosis vaksin Covovax, 180 dosis vaksin Moderna.

Kemudian, Kantor Kesehatan Pelabuhan sebanyak 190 dosis vaksin Covovax dan Pfizer sebanyak 384 dosis, sementara di Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin nol.

“Bila dosis vaksin tersebut kurang, kami akan mengajukan penambahan ke Dinas Kesehatan Provinsi, sehingga percepatan tidak terganggu,” ujarnya.*