PALEMBANG - Desa tangguh bencana (Destana) dibentuk oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan di kawasan rawan bencana seperti tanah longsor, banjir, dan kebakaran hutan.
Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, Iriansyah, mengatakan bahwa Destana pertama yang dibentuk pada April 2022 ini yakni di Desa Jungai, Kecamatan RKT Prabumulih dengan mempertimbangkan desa tersebut sering mengalami banjir pada setiap musim hujan.
Dia menjelaskan, Desa Jungai sering dilanda bencana banjir saat musim hujan setiap tahunnya karena daratan desa yang rendah atau hampir sama dengan permukaan Sungai Rambang.
Masyarakat Dibekali Kemampuan Menghadapi Bencana
Untuk menghadapi bencana tersebut, masyarakat daerah setempat harus dibekali kemampuan daya antisipasi, pengurangan risiko, dan daya adaptasi.
Dengan pembentukan destana itu d!harapkan terwujudnya masyarakat yang tangguh menghadapi kemungkinan bencana yang terjadi akibat musim hujan itu.
Selain itu diharapkan pula terwujud masyarakat yang tangguh menghadapi kemungkinan bencana hutan dan lahan yang biasa pada setiap musim kemarau, katanya.
BACA JUGA:
Kesiapan Petugas BPBD Mengantisipasi Bencana Alam
Menurut dia, untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana, upaya terus berupaya melakukan berbagai tindakan antisipasi dan mempersiapkan petugas yang sewaktu-waktu siap diturunkan ke lokasi bencana.
Dengan tindakan antisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan petugas BPBD itu, diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya bencana dan jika terjadi bisa membantu menyelamatkan jiwa dan harta masyarakat, kata Iriansyah.
Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.