Kodam II Sriwijaya Menyelenggarakan Kegiatan Donor Darah Massal di Lima Provinsi
Kegiatan donor darah (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG- Kegiatan donor darah massal digelar oleh Prajurit Kodam II Sriwijaya dalam rangka menyemarakkan Hari Juang TNI-AD. menyelenggarakan kegiatan tersebut di lima wilayah kerja meliputi Sumsel , Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung.

Mayjen TNI Agus Suhardi, Panglima Kodam II Sriwijaya, pada kegiatan bakti sosial donor darah di Palembang , Kamis, mengatakan kegiatan ini digelar secara serentak di lima wilayah Kodam II dengan target minimal 1.000 kantong darah ke PMI setempat.

Tingginya Lubang Darah di PMI pada Masa Pandemi COVID-19

Kegiatan donor darah massal itu sebagai wujud kepedulian prajurit Kodam II Sriwijaya terhadap kondisi permintaan darah di PMI terutama pada masa pandemi COVID-19 dua tahun terakhir.

Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan sinergisitas TNI dengan lembaga dan organisasi massa lainnya serta meningkatkan kemanunggalan TNI dengan rakyat.

"Saya mengajak seluruh prajurit di jajaran Kodam II Sriwijaya agar rutin melakukan donor darah dan menjadikan kegiatan tersebut sebagai momentum untuk meningkatkan rasa peduli terhadap sesama dengan menjaga kesehatan agar dapat menyumbagkan darah yang sehat," ujarnya.

Sementara sebelumnya Ketua PMI Kota Palembang Fitrianti Agustinda mengatakan permintaan darah pada 2019 setiap bulan rata-rata 5.000 kantong.

Kemudian pada 2020, terutama ketika awal wabah COVID-19 hingga Agustus 2021, kebutuhan darah mengalami peningkatan yang cukup signifikan hingga mencapai 7.000 per bulan.

Guna meningkatkan permintaan darah pasien rumah sakit, kegiatan donor darah massal perlu digalakkan.

Stok Darah di PMI Sangat Terbatas

Jika hanya mengandalkan donor darah sukarela dari masyarakat secara perorangan yang datang ke Unit Donor Darah (UDD) PMI khawatir dapat terjadi kekurangan stok darah.

Menurut dia, stok darah di bank darah PMI saat ini masih tersedia di atas kebutuhan bulanan pasien rumah sakit di Bumi Sriwijaya ini.

Stok darah kini cukup banyak, namun jika partisipasi pendonor sukarela berkurang dan tidak banyak yang melakukan donor darah massal, stok akan menipis dan bisa terjadi kekurangan.

Untuk mencegah terjadinya kekurangan stok darah, berupaya terus berupaya mengajak masyarakat menjadi pendonor sukarela serta mendorong instansi pemerintah dan swasta untuk melakukan kegiatan donor massal darah, ujar Fitrianti yang juga Wakil Wali Kota Palembang itu.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .