PALEMBANG- Di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, kebutuhan darah pasien rumah sakit mengalami bertambah mencapai 2.000 kantong setiap bulannya dalam dua tahun terakhir.
"Kebutuhan darah pada 2019 setiap bulan rata-rata 5.000 kantong, pada 2020, terutama Maret, ketika awal wabah COVID-19 hingga Agustus 2021, kebutuhan darah mengalami peningkatan cukup signifikan hingga mencapai 7.000 per bulan," kata Ketua PMI Palembang Fitrianti Agustinda di Palembang, Kamis.
Kebutuhan darah tersebut diperkirakan terus meningkat mengingat pandemi COVID-19 belum ada tanda-tanda segera berakhir, sehingga perlu dilakukan berbagai upaya agar stok daerah selalu tersedia di PMI.
BACA JUGA:
Stok Darah Bank PMI Palembang
Salah satu upaya untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan darah tersebut, pihaknya berupaya mengajak semua pihak dan lapisan masyarakat melakukan donor darah massal.
Kegiatan donor darah perlu digalakkan. Jika hanya mengandalkan donor darah sukarela dari masyarakat secara perorangan dikhawatirkan bisa terjadi kekurangan stok darah.
Mengenai stok darah di bank darah PMI Palembang, saat ini masih tersedia di atas kebutuhan bulanan pasien rumah sakit di Bumi Sriwijaya ini.
"Stok darah sekarang ini masih mencukupi, namun jika partisipasi pendonor sukarela berkurang dan tidak banyak yang melakukan donor darah massal, stok akan menipis dan bisa terjadi kekurangan," ujarnya.
Walkot Palembang Mengajak Masyarakat Rutin Melakukan Donor Darah Massal
Menurut Fitrianti yang juga Wakil Wali Kota Palembang itu, untuk mencegah terjadinya kekurangan stok darah, pihaknya terus berupaya mengajak masyarakat menjadi pendonor sukarela serta mendorong instansi pemerintah dan swasta rutin melakukan kegiatan donor darah massal.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI Sumsel.