PALEMBANG- Kondisi udara di Provinsi Sumatera Selatan mengalami hawa panas mencapai 25 sampai 33 derajat Celcius. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Indra menyampaikan penyebab terjadinya kondisi cuaca tersebut.
"Suhu udara sebenarnya masih normal tapi karena kawasan ini diselimuti awan yang tidak menjadi hujan membuat udara terasa lebih panas," kata Indra, di Palembang , Senin, 14 Juni.
Status Darurat Karhutla Sumatera Selatan
Hamparan awan, ia melanjutkan, membuat sinar matahari yang dipancarkan ke bumi kemudian dipantulkan lagi ke udara seolah-akan terkurung sehingga suhu udara terasa panas.
"Itulah mengapa dalam beberapa hari ini udara benar-benar terasa panas," katanya.
Sumatera Selatan telah menetapkan status darurat kebakaran hutan dan lahan sejak Maret 2021.
BACA JUGA:
Teknologi Modifikasi Cuaca Pemicu Hujan
Guna fenomena kebakaran hutan dan lahan, menurut dia, pemerintah menerapkan teknologi modifikasi cuaca untuk memicu hujan turun mulai dari 10 hingga 25 Juni 2021.
Wilayah Sumatera Selatan diprakirakan memasuki puncak musim kemarau Agustus hingga Oktober 2021.
Lebih lanjut, Indra menjelaskan bahwa pada tahun 2020 aera Sumsel dilanda musim kemarau basah. Hal itu menyebabkan minimnya kesulitan ketika kebakaran hutan dan lahan masih terjadi.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI .