Bulan Ramadan tahun ini berbarengan dengan program vaksinasi COVID-19 dari pemerintah RI. Seluruh elemen masyarakat dijatahkan menerima vaksin dengan urutan prioritas penerima. Banyak masyarakat yang bertanya apakah program vaksinasi di bulan dapat membatalkan puasa?
Pertanyaan vaksinasi membatalkan puasa atau tidak dijawab oleh Grand Mufti dan Kepala Departemen Fatwa di Departemen Urusal Islam dan Kegiatan Amal di Dubai. Shaikh Dr Ahmad bin Abdul Aziz Al Haddad, menyampaikan bahwa imunisasi atau vaksinasi saat Ramadan tidak membuat ibadah puasa batal.
"Vaksin tidak membatalkan puasa karena dimasukkan ke dalam tubuh secara intramuskuler, sehingga orang yang berpuasa boleh saja disuntik vaksin," tutur Al Haddad melansir dari Gulf News.
Lebih lengkap dia menjelaskan jika orang yang menjalankan puasa dilarang mengkonsumsi makanan, air, serta obat lewat mulut, hidung, dan juga melalui infus.
BACA JUGA:
Manfaat Vaksinasi ketika Puasa
Menurut ahli, pemberian vaksin saat puasa justru baik untuk kesehatan. Kepala Laboratorium di Rumah Sakir Universitas Fakeeh Dubai, Dr Palat Menon, menyatakan menganjurkan vaksinasi saat puasa.
"Pertama, mereka tidak boleh melewatkan kesempatan untuk divaksinasi karena takut akan beberapa efek samping. Kedua, respon imun dikatakan dua kali lebih efektif saat orang berpuasa," ujar Dr Palat.
Manfaat Puasa bagi Kesehatan
Ritual puasa sendiri baik untuk kesehatan manusia. Sebuah fakta dari hasil penelitian mengungkapkan bahwa puasa 12 jam, bermanfaat untuk membentuk kekebalan tubuh manusia lebih cepat.
Selain itu, puasa juga dapat membersihkan racun, puing, atau sel yang sakit atau mati. Proses ini dinamakan autophagy dan pada masa ini sistem terjadi peningkatan sensitivitas pada sistem imun, sehingga dapat bekerja lebih efektif.
"Puasa intermiten diketahui efektif untuk diabetes, Tuberkulosis dan pengelolaan gangguan metabolisme lainnya. Jadi vaksinasi selama periode puasa baik-baik saja,” katanya.
Kekebalan Tubuh Sangat Efektif saat Puasa
Sementara itu Spesialis patologi klinis di Laboratorium Rumah Sakit Medeor, Dr. Gunjan Mahanjan sepemikiran dengan pernyataan Dr Menon. Ia mendukung kepada orang-orang yang berpuasa tetap melakukan vaksin.
"Prioritasnya adalah untuk menjalani vaksin, baik dosis pertama dan kedua dan orang tidak perlu mengubah janji mereka karena jam puasa. Dalam sebagian besar kasus, satu-satunya efek samping yang ditunjukkan oleh vaksin adalah lengan yang sakit, pusing atau sakit kepala dan itu juga muncul sehari setelah vaksinasi. Saya menyarankan orang-orang untuk terus maju dan melakukan vaksinasi," terangnya.
"Tubuh kita sangat kuat untuk menghadapi virus yang tidak aktif bahkan saat kita berpuasa. Faktanya, tubuh dalam keadaan istirahat saat kita berpuasa dan tidak harus berurusan dengan tugas anabolik, katabolik atau metabolik dan sistem kekebalan tubuh sangat efektif saat kita berpuasa."
Waktu Terbaik Melakukan Vaksinasi saat Puasa
Lebih lanjut, Dr Mahajan memberi saran bagi mereka yang khawatir akan efek samping vaksin. Ia menghimbau agar menerima vaksin di waktu yang berdekatan dengan saatnya buka puasa, sehingga mereka dapat melunasi puasanya.
"Jika memungkinkan, orang yang takut menderita efek samping dapat memilih beberapa jam sebelum buka puasa untuk mendapatkan suntikan, melanjutkan untuk istirahat dan kemudian mendapatkan kembali energi ketika mereka mengakhiri puasa untuk hari itu. Setiap orang berbeda; beberapa orang mungkin lebih memilih untuk mendapatkan vaksinasi di pagi hari segera setelah sahur, yang lain mendekati buka puasa. Anda dapat memperbaiki janji temu sesuai kenyamanan Anda. Secara medis, tidak ada kontraindikasi vaksinasi selama puasa," tandasnya.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI.