PALEMBANG - Program sekolah penggerak diterapkan di 20 sekolah di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung , untuk menciptakan pelajar yang cerdas dan berkualitas.
Rukiman, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangka Barat , mengungkapkan implementasi program sekolah penggerak di Kabupaten Bangka Barat saat ini sudah sampai pada angkatan ketiga, dan pada dua angkatan sebelumnya sudah terbentuk 20 sekolah penggerak, yaitu pada angkatan pertama satu SMA, tiga SMP dan tujuh SD, sedangkan pada angkatan kedua satu SMA, dua SMP, lima SD dan satu taman kanak-kanak.
"Bangka Barat menjadi salah satu dari 112 kabupaten/kota se-Indonesia yang terpilih menerapkan program sekolah penggerak dan menjadi kabupaten di Babel," kata Rukiman di Mentok, Selasa.
Dalam program sekolah penggerak, kata dia, para kepala sekolah fokus agar mampu menggerakkan sekolah melakukan inovasi dan praktik baik sehingga di sekolah semuanya bergerak, baik guru, tenaga kependidikan, dan lingkungan untuk mendukung pembelajaran berkualitas, menyenangkan, anak-anak bahagia, mampu memenuhi kebutuhan anak didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat.
"Kepala sekolah menjadi motor penggerak agar seluruh komponen bergerak, kreatif dan mengingatkan," katanya.
BACA JUGA:
Kurikulum Sekolah Penggerak
Pada sekolah yang menerapkan program ini, kurikulum harus memenuhi kebutuhan peserta didik sesuai potensi untuk berkembang, yaitu kurikulum merdeka dengan ciri pembelajaran fokus sesuai dengan kebutuhan anak, pengembangan siswa sesuai dengan potensi atau bakat yang dimiliki.
Dia mengatakan, ciri khas kurikulum merdeka adalah keceriaan dan kegembiraan dengan tujuan akhir siswa dapat menjadi seseorang yang berkarakter Pancasila, gotong royong, kebhinnekaan, musyawarah dan sebagainya.
"Saat anak senang di sekolah, maka pembelajaran menjadi lebih berkualitas. Itu yang penting mengingat saat membangun karakter itu tidak mudah," katanya.
Ia mencontohkan, di SMP Negeri 1 Mentok saat ini sudah mulai karakter siswanya sehingga siswa lebih membangun rasa hormat kepada guru dan orang yang lebih tua.
"Di sekolah tersebut siswa saling bertegur sapa untuk memuliakan satu sama lain, seperti pemanggilan abang atau aak, ini salah satu praktik baik di sekolah penggerak. Kami akan melakukan secara bertahap agar ke depan seluruh sekolah menjadi sekolah penggerak dan juga berbasis digital," kata Rukiman .
Sekolah Penggerak untuk Membentuk Generasi Muda Cerdas dan Maju
Ia berharap sekolah penggerak menjadi transformasi pendidikan di Bangka Barat sehingga menghasilkan generasi maju, cerdas, berkualitas dan bermartabat.
"Memang tidak mudah untuk mengubah perilaku, namun dengan sistem edukasi yang berpihak pada peningkatan potensi siswa, kami optimistis siswa tidak hanya cerdas secara intelektual, namun juga emosional," katanya.
Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.