PALEMBANG - Stok minyak goreng di pasaran Palembang dilaporkan sudah sangat minim dan tidak mencukupi kebutuhan. Hal itu disampaikan langsung oleh Raimo Lauri, Kepala Dinas Perdagangan Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Pemkot Palembang menunggu kabar kepastian pendistribusian komoditas minyak goreng dari distributor guna mencukupi pangan masyarakat.
"Bisa dikatakan yang terjadi saat ini, ada harga tapi minyak gorengnya tidak ada di pasaran," kata Raimon.
BACA JUGA:
Distributor Minyak Goreng di Palembang
Raimon mengatakan Pemkot belum mendapatkan informasi mengenai kapan masuknya pasokan minyak goreng ke pasar ritel modern ataupun pasar tradisional dari pemerintah.
Namun, Pemkot sudah melakukan pengecekan langsung ke para distributor minyak goreng di Palembang beberapa waktu lalu.
Berdasarkan pengecekan, stok minyak goreng sebenarnya masih ada di distributor, namun penyaluran ke pasar masih terbatas, seiring dengan kapasitas produksi perusahaan minyak goreng.
Penyebab Stok Minyak Goreng Menipis
Raimon juga menambahkan keterbatasan barang dipengaruhi oleh belum adanya kesepakatan harga antara perusahaan di kantor pusat dengan Kementerian Perdagangan.
Untuk itu, selaku penanggung jawab pelaksana minyak goreng, Kementerian Perdagangan diharapkan untuk memberikan kepastian agar tidak terjadi kekosongan pasokan di daerah, khususnya pasar tradisional.
Dengan demikian, masyarakat bisa mendapatkan barang dengan harga eceran tertinggi (HET) secara merata yakni Rp14.000 per liter minyak goreng kemasan premium, minyak goreng curah Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter yang diberlakukan sejak awal Februari 2022.
"Kami di daerah ini menunggu instruksi pusat tindakan apa yang harus dilakukan jadi apapun kesepakatannya kami akan laksanakan," tandasnya.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.