PALEMBANG - Pemerintah Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, diminta oleh Tim Kedeputian Kantor Staf Presiden untuk mengoptimalkan kembali Pemanfaatan kereta “light rail transit” (LRT) karena sangat bermanfaat memfasilitasi transportasi masyarakat.
Sebab selama masa pandemi COVID-19 tingkat okupansi penumpang LRT mengalami penurunan cukup signifikan sekitar 33 persen dari jumlah pada waktu normal.
BACA JUGA:
Tenaga Ahli Utama Kedeputian Bidang Ekonomi KSP Edy Priyono di Palembang, Sumsel, Rabu, mengatakan, pihaknya akan mendorong program pemkot dalam upaya pengoptimalan fasilitas LRT tersebut, sehingga penumpang bisa kembali ditingkatkan.
"Kami tentu sedapat mungkin akan mendorong supaya fasilitas LRT bisa dimanfaatkan secara optimal kembali oleh masyarakat," kata dia.
Program Pengoptimalan LRT Pemkot Palembang
Sementara itu Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa mengatakan, bersama dengan pihak terkait seperti Dinas Perhubungan dan Balai Kereta Api Ringan Dirjen Perkeretaapian mereka memiliki beberapa program pengoptimalan lagi LRT yang perlu untuk didukung.
Di antaranya meningkatkan sarana dan prasarana LRT titik strategis yang menjadi pusat keramaian seperti kawasan Cinde dan Jakabaring, sekaligus mengintegrasikan stasiun LRT dengan halte bus.
Pemanfaatan Tiang pancang LRT Menjadi Saranan Periklanan Berbayar
Kemudian pemanfaatan tiang pancang LRT menjadi sarana periklanan berbayar tujuannya untuk menambah sumber pendapatan dari pengoperasian LRT.
"Kami berharap dari pertemuan ini harus ada progres, harus ada tindak lanjutnya. Artinya utilisiasi fasilitas LRT harus terintegrasi satu dengan yang lain,” ujarnya.
Menurutnya, seiring membaiknya level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di level dua dan tergolong dalam zona kuning dengan tingkat penyebaran COVID-19 rendah maka, jumlah penumpang LRT diproyeksikan dapat meningkat menuju normal kembali.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.