5 Cara Membentuk Anak Menjadi Cerdas, Orang Tua Wajib Tahu!
Ilustrasi (Andrea Piacquadio/Pexels)

Bagikan:

PALEMBANG- Semua orang tua pasti bangga ketika memiliki anak yang cerdas. Fakta yang wajib anda tahu, 50-80% tingkat kecerdasan anak yang berasal dari genetik atau bawaan. Berbagai cara tentu rela dilakukan orang tua agar anak tumbuh menjadi pribadi yang cerdas. Misalnya, memenuhi kebutuhan anak dengan baik, hingga melakukan tes minat pada anak agar kemampuan anak bisa diarahkan dengan baik.

Tidak hanya itu, ada beberapa hal mendalam lainnya yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan perkembangan otak anak agar menjadi cerdas. Berikut ini tips yang bisa anda lakukan:

Menuhi Kebutuhan Biologis Anak

Dukung kecerdasan otak anak dengan memenuhi kebutuhan primer, seperti makanan dan minuman yang sehat dan seimbang. Selain itu, lengkapi juga dengan teknik yang sesuai dengan tahap dan waktu perkembangan anak. Kebutuhan seperti pakaian dan rumah yang bersih juga harus terpenuhi.

Berikan Kasih Sayang

Kasih sayang yang cukup buat si kecil ternyata berpengaruh untuk meningkatkan kecerdasan otak anak. Penelitian membuktikan bahwa hubungan antar kasih sayang dan perkembangan otak saling berkaitan satu sama lain.

Sebisa mungkin coba kasih sayang Anda pada si kecil. Cukup dengan melakukan kontak mata saat berbicara dengannya atau memuji jika melakukan sesuatu yang membanggakan pada hari itu.

Berikan Stimulasi Sesuai Umur

Jika anak diberi stimulus secara terus menerus, kemungkinan besar anak akan menjadi cerdas. Misal, saat di dalam kandungan Ibu bisa memberi stimulus berupa mengelus perut, mengajaknya bicara, atau mendengarkan musik klasik pada anak.

Pada anak usia balita, Anda bisa mainan-mainan edukasi yang dapat membangkitkan otaknya untuk berpikir. Tidak hanya mainan, menampilkan juga anak membaca sejak dini atau bacakan buku cerita pada anak sebelum dia tidur. Si kecil bakal belajar hal-hal baru dari apa yang dia dengar.

Berikan Penjelasan Sesuai dengan Usianya

Dalam masa tumbuh kembang anak, aka nada satu fase yang dikenal dengan ‘apa dan mengapa’. Di fase ini si kecil bakal memulai eksplorasi pada lingkungan sekitar dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Saat anak berada di fase ini, Anda sebaiknya harus sabar untuk menjawab semua pertanyaan si kecil, meski beberapa pertanyaan bakal sulit dijawab.

Saat memberikan jawaban pada anak usahakan sebisa mungkin jawaban tersebut jujur dan masuk akal ya. Jawaban yang bohong dan mengada-ngada hanya akan membuat kesalahpahaman ide pada anak saat dia besar nanti. Jadi, coba untuk menjawab jujur dan jelaskan sesuai dengan umurnya agar mudah dipahami.

Latih Anak Untuk Mandiri

Saat usia 2 tahun merupakan tahapan perkembangan penting bagi kemampuan motorik kasar dan halus si kecil. Anda bisa mulai mengajarkan anak untuk mandiri dengan dia makan, minum, dan merapikan mainannya. Hal mudah dan sederhana ini tampaknya efektif dalam membantu anak memperoleh kecerdasan otak yang optimal.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .