PALEMBANG- Orang tua biasa memiliki pilihan pilihan untuk pengasuhan anak. Penemuan atau metode pencarian yang dirasa tepat pun dilakukan secara berkali-kali hingga orang tua merasa cocok dengan teknik yang diterapkan untuk perkembangan si kecil.
Dari sekian banyak metode, ada satu pendekatan pengasuhan yang akhir-akhir ini sedang diperbincangkan, yaitu peace parenting , yang semangat cara-cara dan penuh kesadaran.
BACA JUGA:
-
| LIFESTYLE
Apa Itu Gentle Parenting? Ini Sejarah, Pengertian, Hingga Manfaatnya
27 Agustus 2023, 09:09
Pengasuhan ini juga menitikberatkan solusi kooperatif dan mengajak anak berempati dalam menyadari kesalahannya dibandingkan menghukum. Sehingga, anak lebih bertanggung jawab terhadap perbuatannya.
Lalu, bagaimana cara atau tips transformasi ke gaya pengasuhan ini? Berikut 5 tips transisi menuju peace parenting dari Laura Markham, Ph.D., penulis buku Peaceful Parent, Happy Kids: How To Stop Yelling and Start Connecting sebagaimana dilansir dari Parenting dan Psychologytoday, Jumat, 15 Oktober.
Berdamai dengan Diri Sendiri
Tingkah Anak kadang tak bisa diprediksi. Saat melakukan kesalahan, alih-alih meresponnya dengan mencoba, mencoba untuk berhenti berbicara, tarik nafas, dan hentikan aktivitas yang Anda lakukan sewaktu-waktu. Ini bertujuan untuk mengendalikan emosi Anda.
Fokus pada Interkoneksi
Punya yang kuat antara anak dan orangtua bisa membantu memperbaiki situasi yang runyam. Tanpa, Anda selalu merasa teruji emosi dan anak mengambil sikap untuk memperbaiki kelakuannya.
Jelaskan Apa yang Terjadi
Saat anak sudah tenang, jelaskan alasan Anda meminta anak menjalani konsekuensi atas perbuatannya. Jangan lupa tetap beri ia motivasi, misalnya dengan mengatakan anak sudah lebih baik dari sebelumnya.
Beri Rasa Aman
Saat anak kesal, tetaplah tenang dan jangan terpancing untuk marah. Semakin Anda mampu menunjukkan sikap berempati dan sabar, semakin anak merasa aman sehingga ia mampu mengurai kekesalannya sendiri. Saat anak mampu mengekspresikan emosi pada Anda, semakin ia mampu menyembuhkan diri sendiri.
Jelaskan dengan Cerita
Gunakan cerita untuk mempermudah anak memahami emosi. Misalnya, ceritakan bagaimana Anda dulu sering marah-marah karena tidak mengerti apa yang diinginkan anak. Tapi sekarang, Anda berusaha keras untuk menahan marah sehingga ia tak perlu takut mengatakan yang diinginkan. Saat bercerita,tetaplah kedepankan empati dan jangan menganalisis sehingga tak berkesan menggurui.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI dengan judul 5 Metode Parenting agar Anak Punya Rasa Empati . Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .
Terkait
