5 Cara Mengajarkan Self Awareness pada Anak-anak, Cepat Bersikap Dewasa
Ilustrasi cara menumbuhkan self awareness pada anak-anak (Pexels/Arina Krasnikova)

Bagikan:

Dalam istilah psikologi, kesadaran diri untuk bisa memahami emosi, pikiran, dan nilai-nilai diri disebut dengan Self awareness. Perilaku atau sifat seseorang pun dipengaruhi dari faktor-faktor dalam . Ini berarti bahwa kesadaran diri yang mampu mendorong seseorang untuk tumbuh, percaya diri, dan punya motivasi tinggi penting dipupuk sejak dini.

Melansir Positive Reaction, Jumat, 1 April, menurut WHO kesadaran diri termasuk salah satu dari sepuluh keterampilan hidup yang mempromosikan kesejahteraan di semua budaya. Keterampilan tersebut meliputi empati, berpikir kritis, berpikir kreatif, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, penyelesaian masalah, komunikasi yang efektif, hubungan interpersonal, mengatasi stres, mengatasi emosi, dan mengenali diri sendiri. Mengenali diri sendiri atau self-awareness bisa diajarkan pada anak usia setelah 5 tahun.

Pada usia 5 tahun, anak-anak mulai mengidentifikasi emosi mereka. Berikut, cara efektif supaya self-awareness anak-anak tumbuh.

1. Mengidentifikasi emosi

Untuk mengenali emosi, orang tua bisa memberikan gambaran situasi lewat cerita, kisah, maupun dongeng. Dari situ, buka kesempatan untuk mereka memberikan respons dari akhir cerita. Dalam praktik nyata, Anda bisa mengajarkan pada mereka untuk mengenali dan mengelola ekspresi marahnya sekaligus menjelaskan pemicunya apa.

2. Melihat diri sendiri dengan jujur

Orang tua merupakan guru selama di rumah. Bahkan orang tua mengajarkan keterampilan hidup pada anak yang tak banyak didapatkan di sekolah formal. Untuk melihat diri sendiri dengan jujur, beri mereka pujian dan minta mereka untuk meresponsnya. Cobalah untuk terbuka, biarkan mereka menanggapi pujian. Beri juga kesempatan untuk kritik, jika ada.

3. Mengenali ketakutan dan kelemahan

Kemampuan anak-anak untuk melihat diri mereka sendiri, mengakui kekurangan, dan merangkul kekuatan merupakan pendorong kepercayaan diri yang besar. Beri tahu buah hati, bahwa tidak apa-apa mengakui jika mereka melakukan kesalahan. Karena kesalahan berangkat dari tidak memahami, maka ada kesempatan untuk berkembang menjadi satu pemahaman utuh sehingga kesalahan bisa diperbaiki.

4. Mengerjakan tugasnya di rumah

Poinnya adalah soal memenuhi tanggung jawab di rumah. Maka buatlah kesepakatan apa yang menjadi tugasnya di rumah. Apa yang boleh dan tidak untuk mereka lakukan. Dengan begitu, mereka bisa bekerja secara mandiri, tumbuh, dan memiliki dorongan untuk menyelesaikan tugasnya.

5. Tegaskan bahwa mengerjakan sesuatu memiliki tujuan

Tujuan untuk menyelesaikan hal-hal keci di rumah adalah untuk mengenali apa yang bisa dan tidak bisa diselesaikan. Tujuan lebih besarnya adalah memperkuat kepercayaan anak-anak pada diri mereka sendiri. Artinya, minta anak-anak membuat rencana pada pagi hari tentang apa yang akan dilakukannya sepanjang hari. Sebelum mereka tidur, ajaklah berbicara dalam suasana santai. Tandai daftar rencana yang selesai, dan mana yang tak tertunaikan beserta argumentasinya.

Itulah kelima cara efektif yang bisa dilakukan setiap hari hingga menjadi kebiasaan rutin. Hal tersebut bisa membantu anak-anak berkembang dalam melakukan segala hal yang ingin mereka capai.

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel. Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk anda.