Masturbasi Bisa Bikin Botak, Benarkah Mitos Tersebut? Berikut penelitiannya
Ilustrasi mitos rambut rontok akibat masturbasi (Freepik)

Bagikan:

PALEMBANG- Dampak negatif dari aktivitas martubasi atau solo seks banyak bermunculan di masyarakat. Salah satu mitos yang tersebar dan banyak dipercaya adalah semakin sering masturbasi mengakibatkan rambut rontok hingga kepala botak. Padahal, pemahaman tersebut tidak berdasarkan fakta ilmiah.

Dalam pengawasan terhadap 2.000 orang dewasa, dilansir  Medical News Today,  Senin, 21 Maret, melaporkan bahwa 80 persen pria dan perempuan bermasturbasi. Lantas betulkah masturbasi membuat rambut rontok? Jawabannya, tidak ada penelitian yang menghubungkan kerontokan rambut dengan masturbasi. Tidak ada bukti ilmiah mengenai masturbasi yang mengakibatkan rambut rontok.

Makna ini, pemahaman dari pemahaman bahwa air mani mengandung protein tinggi. Dalam 100 mililiter air mani, menganding 5,04 gram protein. Artinya setiap kali ejakulasi mengandung sekitar 3,3-3,7 mililiter air mani. Sebenarnya relatif kecil, jadi pengaruhnya hampir tidak ada pada kerontokan rambut.

Teori lain mengatakan bahwa masturbasi meningkatkan testosteron. Pada kondisi tertentu meningkatkan hormon yang terkait dengan kerontokan rambut, disebut dihydrostestosterone (DHT). Namun, sebuah penelitian tahun 2001 menunjukkan bahwa pria dewasa mengalami peningkatan kadar testosteron setelah tidak melakukan masturbasi selama 3 minggu. Ini berarti bahwa kadar testosteron mungkin meningkat jika seseorang menghindari ejakulasi.

Penelitian tersebut di atas juga tidak menemukan bukti yang menunjukkan masturbasi dapat meningkatkan DHT. Selain mitos rambut rontok, masturbasi juga dianggap sebagai pemicu kebutaan, tumbuhnya rambut di tangan, kerusakan pada alat kelamin, impotensi pada pria, kemandulan pada perempuan.

Padahal secara ilmiah, masturbasi punya manfaat tertentu  lho . Salah satunya membantu mengurangi stres dan mendorong citra diri yang sehat. Manfaat lainnya, antara lain sebagai berikut:

Memahami Tubuh

Masturbasi dapat membantu seseorang akrab dan mengenali tubuh mereka masing-masing. Dengan bermasturbasi, mereka memahami sensasi seksual dan kesenangan. Menurut studi ilmiah melaporkan, wanita yang melakukan masturbasi di awal kehidupan cenderung memiliki pengalaman yang positif dan citra diri yang sehat.

Kesehatan fisik

Orgasme, baik yang didapatkan bersama pasangan atau solo, dapat memperkuat sistem peredaran darah, saraf, dan otot kelamin pada pria dan perempuan. Bagi pria, orgasme dapat membantu menjaga sperma dan air mani tetap sehat. Tahun 2016, sebuah laporan melaporkan bahwa sering ejakulasi dapat mengurangi risiko pria terkena kanker prostat.

Penghilang stres

Masturbasi, bermanfaat untuk menghilangkan stres dan membantu tidur. Cara ini dianggap bebas risiko karena tidak menyebabkan kehamilan ataupun infeksi menular seksual (IMS).

Aktivitas menikmati sensasi seksual dengan masturbasi, ternyata ada juga risikonya. Masturbasi bisa menjadi masalah jika tidak dipertimbangkan secara sehat. Risikonya bisa memengaruhi pekerjaan, aspek lain dari kehidupan individu, menimbulkan masalah dalam hubungan, menyebabkan rasa bersalah, dan jika tidak dilakukan secara benar bisa menurunkan sensitivitas.

Dari penjelasan di atas, masturbasi, tidak menyebabkan kerontokan rambut hingga bikin botak. Rambut rontok, seringnya akibat faktor keturunan dan hormon.

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita terkini dan terlengkap untuk anda.