5 Hal Ini Perlu Dihindari dalam Mendidik Anak Agar Si Kecil Tak Berperingai Kasar
Ilustrasi ayah dan anak (Arina Krasnikova/Pexels)

Bagikan:

PALEMBANG- Anak-anak belajar dengan cara memodelkan atau meniru. Yang mereka tiru adalah sosok yang sering berhubungan dekat dengan mereka, yaitu orang tuanya. Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari sang ayah, mulai dari ketangguhan, ketekunan, cara bertanggung jawab, sikap empati, atau pantang menyerah menyerah.  

Oleh karena kehadiran ayah dalam mendidik anak-anak sangat dibutuhkan. Keterlibatan ayah dalam mengasuh anak dapat membawa dampak positif seperti peningkatan perilaku baik atau prestasi akademik anak.

Oleh karenanya, ayah perlu pendekatan yang tepat dalam mendidik anak-anak. Wayne Parker, penulis Power Dads: The Ten Basic Principles Successful Fathers Use to Raise Responsible and Happy Children, dilansir dari Parenting, 15 November, mengatakan bahwa kesalahan yang dilakukan seorang ayah dalam mendidik anak-anak, akan menjadi penghambat bagi anak-anak sendiri di masa depan. Ia menyebutkan sepuluh hal yang sebaiknya dihindari oleh ayah dalam mendidik anak-anak, yakni:

Mendisiplinkan Anak dengan Kemarahan

Tak dapat disangkal, menjadi orang tua yang sabar memang tidak mudah. Akan tetapi, Anda tidak boleh marah. Marah adalah emosi normal yang bisa dirasakan oleh setiap manusia, termasuk orang tua. Hanya saja, Anda harus menyelesaikan dulu sebelum berinteraksi dengan anak.

Memberi Hukuman Fisik pada Anak

Memukul, menjewer, mencubit, dan mendorong anak, sebaiknya jangan Anda lakukan. Apa pun yang digunakan, cara ini tidak akan efektif. “Ini mengajarkan seorang anak bahwa cara menghadapi konflik adalah dengan menggunakan kekuatan fisik,” ujar Parker. Parker juga menambahkan, “Ingat, peran utama Anda adalah guru.”

Tidak Konsisten

Kadang boleh begini, kadang tidak boleh. Kadang-kadang si kecil harus menerima konsekuensi karena telah melakukan sesuatu, kadang juga dibebaskan. Intinya, ayah tidak konsisten dalam menerapkan aturan dan konsekuensi. Kadang-kadang, aturan ditegakkan sesuai mood ayah. Kalau sedang rungsing, semua-semua dilarang. Jika bahagia, semua pun diizinkan. Jangan lakukan ini, ya.

Menyunap Anak

Menjanjikan anak sesuatu seperti hadiah agar ia mau melakukan sesuatu atau berperilaku sesuai keinginan Anda sama saja dengan menyuap. Hal tersebut menurut Parker hanya mengajarkan seorang anak menjadi rendah diri karena berpikir bahwa mereka baru pantas mendapatkan hadiah jika mematuhi orang tua saja. Atau sebaliknya, mereka juga akan berpikir bahwa mereka harus mendapatkan hadiah untuk setiap hal yang disukai orang tuanya. Selain itu, manjakan anak dengan hadiah juga punya beberapa dampak buruk lainnya.

Membuat Anak Merasa Bersalah

Saat sedang kesal pada anak, tak jarang orang tua membuat anak merasa bersalah karena harus membuat orang tuanya berkorban. Parker berpesan bahwa anak tidak harus bertanggung jawab atas apa yang Anda alami atau apa yang Anda rasakan.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .