PALEMBANG - Kondisi kehamilan adalah waktu penting untuk memberikan perhatian lebih pada kesehatan tubuh. Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan ketika dalam proses kehamilan.
tentang kesehatan Andari Dan Pasangan hearts Kondisi Baik memudahkan jalan Ke Depan. Dengan mempersiapkan sebaik mungkin, kesulitan yang akan didapat belakangan.
BACA JUGA:
Untuk itu, sebelum menjadi orang tua, Anda dan pasangan perlu melakukan pemeriksaan kesehatan . Mengapa ini penting? Menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), kesehatan dapat mendukung kehamilannya nanti. Riwayat kesehatan calon orang tua juga perlu diidentifikasi agar tidak mengalami penyakit berat yang tidak disadari.
Tes apa saja yang berlu dilakukan? Ini daftarnya dilansir Parents, Selasa, 2 November.
1. Pemeriksaan umum
Seorang obgyn bersertifikat di Saddleback Memorial Medical Center, Laguna Hills, California, menyarankan bahwa kehamilan akan lebih optimal jika Anda dan pasangan dalam kondisi yang sehat. Pada kunjungan prakonsepsi, Anda dan pasangan bisa bertanya beberapa hal pada dokter kandungan.
Misalnya tentang berat badan, nutrisi, olahraga, obat-obatan yang selama ini dikonsumsi, riwayat kesehatan, periode menstruasi, alat kontrasepsi yang digunakan, kehamilan sebelumnya, hingga kebiasaan gaya hidup.
Dengan begitu, Anda dan pasangan memiliki gambaran tentang kesehatan secara menyeluruh. Yang paling berarti mengukur tekanan darah, tes darah, pemeriksaan panggul, dan tes PAP. Dokter kandungan Anda mungkin juga akan bertanya tentang masalah kesehatan kronis, diabetes, hipertensi, gangguan tiroid, asma, dan gangguan autoimun.
2. Vaksinasi
Menurut dokter Kenneth James, MD, jika Anda berencana hamil, penting untuk memastikan tentang vaksinasi apa saja yang telah dilakukan setiap pasangan. Ini perlu dikonsultasikan untuk menghindari yang mungkin berbahaya bagi kehamilan atau bayi Anda.
Misalnya, sudah vaksinasi tetanus, difteri, dan pertusis maupun hepatitis B, campak, gondok, rubella, dan cacar air. Jarak ideal antara mendapatkan vaksin dan kehamilan sekitar 3-6 bulan.
3. Infeksi menular seksual (IMS)
Meskipun Anda yakin berada dalam hubungan monogami dengan pasangan, lebih baik tetap melakukan cek IMS daripada menyesal di belakang. Sebab kesehatan bayi bisa bergantung pada kondisi ini. IMS yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah serius bagi kehamilan dan bayi.
Pada beberapa kasus, klamidia berkaitan dengan persalinan prematur, gonore dapat menyebabkan masalah, sedangkan sifilis dapat menyebabkan masalah pada bayi seperti jantung, kulit, mata, gigi, dan tulang bayi.
4. Tes genetik
Tes genetik, menurut Shona Murray, M.D., tidak harus dilakukan semua orang tetapi semua calon orang tua harus tahu tentang informasi kesehatannya. Direktur Kedokteran Reproduksi Tingkat Lanjut Colorado Springs, Universitas Colorado ini menyarankan untuk melakukan tes genetik pra-kehamilan.
Tes ini akan membantu menentukan apakah Anda atau pasangan pembawa gen abnormal terkait dengan penyakit tertentu yang mungkin diturunkan ke bayi. Dokter juga mungkin atan menyarankan melakukan tes cystic fibrosis (CF) dan atrofi otot tulang belakang.
5. Pemeriksaan gigi
Ungkap Mark K. Nguyen, D.D.S. dokter gigi di Costa Mesa, California, kehamilan berkaitan erat dengan kondisi gigi. Selama kehamilan, tubuh mengalami perubahan hormonal yang dapat menyebabkan peradangan gusi atau dikenal dengan pregnancy gingivitis.
Kondisi tersebut meningkatkan kerentanan Anda terhadap bakteri yang menyebabkan penyakit. Berdasarkan penelitian, penyakit gusi meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
Sebagai tambahan, Anda dan pasangan juga perlu memiliki keseimbangan emosional karena akan berkaitan dengan kesehatan fisik. Agar program tetap berjalan dengan baik, diskusikan setiap langkah dengan pasangan ya .
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI dengan judul Sebagai Persiapan, Melakukan 5 Jenis Medical Check Up sebelum Program Kehamilan . Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .