Kasus Kematian COVID-19 di India Mencapai Angka 25 Juta
Ilustrasi pemakaman korban COVID-19. (Wikimedia Commons/Behzad Alipour)

Bagikan:

PALEMBANG - India kembali memberi kabar duka mengenai kasus COVID-19. Total kasus di negara tersebut mencapai angka 25 juta setelah melaporkan kasus kematian harian.

Kementerian Kesehatan India mencatat pertambahan kasus harian sebanyak 263.533 kasus dalam 24 jam terakhir. Sementara, angka kematian harian membukukan rekor mencapai 4.329 kematian, melansir  Reuters  Selasa 18 Mei.

Total India kini mencatat 25.228.996 kasus COVID-19 di India , dengan total angkat kematian mencapai 278.751 orang.

COVID-19 Menyebar Sangat Cepat di Desa-desa

Kendati mengalami penurunan, ahli memeringatkan kewaspadaan tidak diturunkan, mengingat pengujian di daerah pedesaaan, virus di mana menyebar dengan cepat. Selama hampir 2 minggu, India mencatat rata-rata lebih dari 400 ribu kasus infeksi baru  COVID-19

Para ahli juga mengingatkan, kendati terus terjadi penurunan infeksi, tidak ada kepastian infeksi telah mencapai puncak, yang berkembang baik di dalam maupun di luar negeri atas varian baru  B1617  yang lebih menular.

"Masih banyak bagian negara yang belum mengalami puncak, mereka masih naik," kata Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) Soumya Swaminathan seperti dikutip Reuters dari surat kabar Hindu, Senin 17 Mei.

COVID-19 Menyerang Desa-desa di India

Sementara itu, melansir  Bloomberg , setelah menyapu berbagai kota besar di India dalam gelombang pertama. COVID-19 menyerang desa-desa di India pada  gelombang kedua , dengan kekurangan fasilitas untuk menghadapi virus tersebut.

"Sebagian besar kematian di desa disebabkan karena tidak ada oksigen yang tersedia. Orang sakit dilarikan ke distrik markas dan pasien yang sangat sakit itu harus menempuh perjalanan sekitar empat jam. Banyak yang tidak sampai di sana tepat waktu," tukas Sanjeev Kumar, ketua komunitas petani daerah seperti melansir  The National News.

Sekitar 45 kilometer dari ibu kota New Delhi, pedesaan pedesaan, sekitar tiga perempat dari 5.400 penduduk desa sakit dan lebih dari 30 orang meninggal dalam tiga minggu terakhir. Tidak ada fasilitas kesehatan, tidak ada dokter dan tidak ada  tabung oksigen . 14 Mei 2021 20:07

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI .