PALEMBANG- Ratu Entok mendapat panggilan panggilan dari DPRD Medan untuk mengikuti rapat dengar pendapat. RDP diadakan atas respon dari video selebgram asal Medan tersebut yang viral di media sosial. Dalam video tersebut, ia mengomentari perawat di RS Siloam, Palembang, yang mendapat penganiayaan beberapa waktu silam.
"Kami berdiskusi dengan perawat khusus di Medan, ini langkah kita ambil," tutur Sudari, Wakil Ketua Komisi II DPRD Medan , yang memimpin jalannya RDP pada Senin, 3 Mei.
BACA JUGA:
Dalam RDP itu hadir juga Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan organisasi keperawatan lainya. Perwakilan PPNI, Jefri, meminta izin Ratu Entok untuk mengklarifikasi video terkait tersebut. Dia meminta Ratu Entok mencabut semua perkataan terhadap perawat.
Ratu Entok Meminta Perawat Tidak Pandang Bulu pada Pasien
Hingga berita ini diturunkan, RDP masih berlangsung. Sebelumnya, lewat akun TikTok @ ratu_entok2, Sabtu, 17 April, Ratu Entok meminta perawat untuk tidak memandang bulu merawat pasien lantaran terlindung sumpah.
" Apalagi kalo merawat orang miskin, dari BPJS, dari pake Surat (Keterangan) Miskin, dari pake surat IS. Heeh, muka perawat kayak tong sampah ," teriaknya makin jauh.
Komentar Ratu Entok Menimbulkan Pro-Kontra
Ratu Entok meminta nada tinggi kepada perawat agar tidak menyepelekan pasien dari keluarga miskin yang menggunakan BPJS .
Perkataan dari selebgram bernama asli Irfan Satria Putra tersebut memantik pro-kontra dari publik. Ada pihak yang pihak yang. Namun tak sedikit juga yang memberikan dukungan kepada Ratu Entok.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI. Artikel ini telah tayang di VOI .