Usung Tema "Restore Our Earth", Pusri Wajibkan 2.000 Karyawannya Menanam Pohon di Hari Bumi
Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh melakukan penanaman pohon cendana di lingkungan Pabrik Pusri Palembang (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Dalam rangka memperingati hari bumi 2021, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang mengarahkan seluruh karyawannya hampir 2.000 orang untuk melakukan penanaman pohon.

Tri Wahyudi Saleh, Direktur Utama PT Pusri, mengungkapkan tema yang diangkat pada Hari Bumi Kali ini adalah “Restore Our Earth ”. Aksi nyata penyelamatan lingkungan dilakukan oleh Puspri dengan Gerakan Penanaman Pohon yang bertajuk "Sedekah Alam Satu Karyawan untuk Investasi Bumi".

“Ini merupakan wujud kepedulian kami terhadap anak cucu. Untuk itu saya sudah memerintahkan setiap departemen untuk benar-benar mengecek, jangan sampai ini sebatas seremonial, ”tutur Tri serampung acara penanaman pohon di Kompleks Pusri Palembang, Sumatera Selatan .

Program Pusri Hadirkan Pemanfaatan Sampah Pyrolysis

Lebih lanjut, pihak Pusri menyatakan akan selalu memprioritaskan pelestarian lingkungan dalam kegiatan usahanya. Hal itu juga terlihat dengan program Pusri belum lama ini. Balai Penelitian dan Pengembangan Pusri telah menghadirkan program pyrolysis, yakni pemanfaatan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak jenis solar.

Sebanyak 500 Kg plastik sampah yang dihasilkan pabrik NPK 1 setiap hari, dikelola menjadi pirolisis sehingga tidak lagi dikirim ke TPA.

“BBM ini sudah diujicobakan untuk menghidupkan mesin pemotong rumput, nanti kami pun akan berkoordinasi dengan Pertamina agar lebih maksimal lagi,” kata dia.

Pusri Panen Produk Eco Enzyme

Pada peringatan Hari Bumi ini juga dilakukan panen produk Eco Enzyme, yaitu sejenis cairan fermentasi sampah buah dan sayur yang telah dimulai sejak tiga bulan lalu oleh Persatuan Istri Karyawan Pusri (PIKA-PSP).

Produk Eco Enzyme ini dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari, di antaranya untuk menyuburkan tanaman, sebagai cairan pembersih lantai dan lain-lain.

“Semua ini memang baru skala uji coba, tapi ke depan ada kemungkinan akan dikembangkan lagi agar lebih berdampak bagi lingkungan,” kata dia.

Ikuti terus berita terklini dalam negeri dan luar negeri di VOI .