PALEMBANG - Gerakan penanaman bibit pohon bambu dilakukan oleh Jejak Bumi Indonesia Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan yang dilaksanakan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan bertujuan menyelamatkan bantaran sungai dari bencana banjir dan tanah longsor.
Hendra Setyawan, Pendiri Lembaga Lingkungan Hidup Jejak Bumi Indonesia (JBI) OKU, menyampaikan ribuan bibit pohon bambu ini ditanam di sepanjang DAS Ogan di enam kecamatan meliputi Muara Jaya, Pengandonan, Lubuk Batang, Sosoh Buay Rayap, Ulu Ogan dan Semidang Aji.
Dalam kegiatan tersebut, pihaknya menyiapkan sebanyak 2 ribu batang bibit pohon bambu yang ditanam di 30 titik kawasan bantaran Sungai Ogan Kabupaten OKU.
"Dipilihnya enam kecamatan tersebut karena sering kali terjadi bencana banjir dan tanah longsor saat musim hujan," katanya.
Lahan Kritis di OKU Akibat Perambahan Liar
Menurut dia, secara teknis bencana banjir yang sering terjadi di Kabupaten OKU salah satu ciri telah rusaknya DAS akibat perambahan hutan liar.
Berdasarkan data, dari 70,096,51 hektare (ha) kawasan hutan di Kabupaten OKU, 64,657,89 ha di antaranya merupakan lahan kritis akibat perambahan liar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Lahan kritis ini yang paling banyak di daerah Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya, Pengandonan dan Lengkiti," katanya.
BACA JUGA:
Menurut dia, perambahan hutan secara liar oleh oknum masyarakat ini sebagian besar dialihfungsikan menjadi area perkebunan kopi dan kebun sawit yang memiliki daya hisap air rendah.
Alih Fungsi Lahan Dapat Memicu Terjadinya Bencana Banjir dan Longsor
Selain merusak ekosistem hutan, kata dia, alih fungsi ini juga memicu sering terjadinya bencana banjir dan tanah longsor khususnya di daerah bantaran sungai.
Oleh karena itu, untuk membantu pemerintah dalam upaya melestarikan alam sekitar, JBI melaksanakan gerakan menanam pohon di DAS Ogan agar memiliki penyangga guna mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor.
"Dalam gerakan ini kami mengerahkan seluruh anggota JBI di OKU Raya dan dibantu masyarakat untuk menanam pohon secara massal," ujarnya.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.