Disdik OKU Jalankan Simulasi dan Uji Coba KBM Tatap Muka, Sambut Tahun Ajaran Baru
Untuk mempersiapkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tersebut, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, menggelar uji coba dan simulasi sekolah.

Bagikan:

Sekolah tatap muka wacanannya akan dijalankan pada pertengahan tahun, tepatnya memasuki tahun ajaran baru. Untuk mempersiapkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tersebut, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, menggelar uji coba dan simulasi sekolah.

Teddy Meilwansyah, Kepala Dinas Pendidikan OKU, mengungkapkan simulasi dan uji coba akan dilaksanakan di sekolah yang dinilai sudah berani untuk pemberlakukan KBM tatap muka, di natanya SD 1, SD Negeri 11, SMP Negeri 1 dan SMPN 2 Baturaja.

"Uji coba ini guna memastikan kesiapan pihak sekolah apakah benar-benar siap melaksanakan KBM tatap muka di masa pandemi," tuturnya, Senin, 12 April 2021.

Ia juga menyampaikan bahwa sebenarnya semua sekolah di Kabupaten OKU sudah ready menjalankan KBM tatap muka sejak Desember 2020 silam. Namun rencana tersebut harus ditunda diakibatkan curva penyebaran COVID-19 masih tinggi di beberapa wilayah.

Sekolah di OKU Siap Tatap Muka sejak Desember 2020

Lebih lanjut, ia menuturkan tiap sekolah di wilayahnya sudah lulus standar protokol kesehatan COVID-19. Pemenuhan syarat tersebut, di antaranya menyediakan wastafel, memasang tempat sanitasi tangan, menyediakan pemindai suhu, hingga masker dan perlengkapan lainnya.

Sebelum memulai KBM tatap muka vaksinasi terlebih dahulu diberikan kepada semua guru yang ada di Kabupaten OKU. Untuk mencegah peredaran virus Corona di lingkungan sekolah.

"Sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri KBM tatap muka ini bisa dimulai dengan syarat seluruh tenaga guru telah mendapatkan vaksin COVID-19 dan juga mendapat izin dari para orang tua siswa," paparnya.

Penggunaan GeNose di Tiap Sekolah

Terkait rencana pemakaian GeNose atau alat pendeteksi COVID-19 yang akan dilakukan di setiap sekolah di OKU. Teddy mengatakan program itu mungkin posiitif digunakan jika melihat keefektifan alat dan harganya yang lebih murah.

"Untuk GeNose sudah kami bahas di internal Disdik OKU dan akan kami koordinasikan dengan Dinas Kesehatan setempat," tandasnya.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI.