SUMATERA SELATAN – Beberapa waktu lalu, terduga teroris Ahmad Aulia menyatakan bahwa mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman, hadir dalam acara pembaiatan kelompok ISIS di Makassar. Pernyataan Aulia terekam dalam sebuah video, dan viral di media sosial Twitter.
Terkait hal ini, Anggota Komisi III DPR sekaligus politisi Partai Gerindra, Habiburokhman mengkritisi sikap aparat kepolisian yang belum juga mengamankan Munarman. Terlebih video pernyataan Ahmad Aulia telah ramai dibicarakan warganet di Medsos.
BACA JUGA:
Habiburokhman Minta Polisi Tindak Munarman
Habiburokhman menyebut, polisi seharusnya segera menindak Munarman bila benar terlibat dalam pembaiatan kelompok ISIS.
Dia juga meminta polisi tidak menyebarkan video pernyataan terduga teroris hanya untuk menjerat Munarman.
"Biasanya (ada bukti datang ke acara baiat) dan harusnya cepat (diproses). Jadi tidak dibangun opini dulu, tidak diviralkan dulu, kalau memang ada bukti," tuturnya, dalam diskusi virtual, Minggu, 14 Februari.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini juga meminta polisi untuk mendalami keterlibatan Munarman dalam pembaiatan kelompok ISIS. Termasuk, pernyataan para terduga teroris mengenai kehadiran Munarman.
"Jadi kita serahkan saja ini kepada proses hukumnya seperti apa, kita enggak bisa bernarasi, enggak bisa juga berspekulasi dalam kasus ini," ucapnya.
Sebelumnya, keterlibatan Munarman dalam gerakan ISIS ini pertama kali keluar dari mulut terduga teroris Ahmad Aulia (AA). Ahmad Aulia adalah terduga teroris yang ditangkap di Makassar.
Ahmad Aulia mengatakan, dirinya berbaiat ke Abu Bakar Al Baghdadi, pimpinan ISIS, saat deklarasi FPI mendukung Daulatul Islam pada Januari 2015.
Saat berbaiat dihadiri Munarman selaku pengurus FPI Pusat, Ustaz Fauzan dan Ustaz Basri yang memimpin baiat. Setelah baiat, Ahmad Aulia mengaku rutin mengikuti taklim di markas FPI Makassar.
Baca terus VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan.