Kerja Sama Indonesia dengan Amerika Serikat; Kemnaker Jajaki Membahas Pemagangan Tenaga Kerja
Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Hindun Anisah/Foto: Antara

Bagikan:

PALEMBANG - Pertemuan bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat dilakukan lewat Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Pihak tanah air duduk bersama delegasi AS membahas kerja sama terkait pemagangan yang dijalankan di sela-sela pertemuan kedua Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan G20 (Employment Working Group/EWG) G20 di Yogyakarta.

Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Hindun Anisah, mengatakan Amerika Serikat tengah membuka 11 juta lowongan kerja dan mengembangkan program pemagangan guna memberikan pengalaman kerja bagi tenaga kerja muda, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu 11 Mei.

"Pada pertemuan tadi, kita jajaki apakah ada peluang untuk menerima pemagangan dari Indonesia. Pemagangan ini kan bagus. Karena selain belajar ke Amerika Serikat yang notabene secara keterampilan para pekerja di sana lebih bagus," tutur Hindun dikutip Antara.

Budaya Kerja di Amerika Serikat

Menurut dia budaya kerja di Amerika Serikat mirip dengan Jepang yaitu gigih. Berdasarkan pengalaman program pemagangan di Jepang, peserta pemagangan dari Indonesia selain mendapatkan manfaat belajar hard skill, juga mengambil manfaat budaya kerjanya.

Dia mengharapkan kerja sama dengan Amerika Serikat juga memberikan dampak yang sama, di mana kemampuan yang didapat tidak hanya terkait teknis tapi juga soft skill.

Jika kerja sama terkait pemagangan itu terwujud, katanya, nantinya peserta magang berkesempatan untuk mengisi 11 juta lowongan kerja yang ada di Amerika Serikat.

"Mudah-mudahan setelah magang di sana dan kualifikasi yang dipersyaratkan bekerja di sana terpenuhi, mudah-mudahan pekerja kita bisa mengisi 11 juta lowongan kerja yang ada di sana," katanya.

Pembahasan dalam Pertemuan Delegasi Indonesia dengan Amerika Serikat

Dalam pertemuan tersebut delegasi Indonesia dan Amerika Serikat juga membahas pengembangan kemampuan untuk mediator.

Dia mengatakan di masa pandemi banyak terjadi perselisihan hubungan industrial mediator Indonesia memiliki kemampuan regulasi. Tapi masih ada kelemahan dalam hal teknis mediasi, seperti komunikasi dan negosiasi.

"Ini kita kalau bisa kerja sama untuk mengembangkan capacity building untuk teknik negosiasi dan komunikasi," demikian Hindun Anisah.

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.