Kasus Penipuan Binomo Terus Diusut, Bareskrim Periksa Crazy Rich Medan dan Korban-korbannya
Dok VOI

Bagikan:

PALEMBANG - Kasus dugaan penipuan investasi bodong aplikasi Binomo terus diusut lebih lanjut oleh Bareskrim dengan memanggil saksi-saksinya. Pihaknya juga memeriksa Indra Kenz atau yang dikenal sebagai Crazy Rich Medan dalam penipuan berkedok trading binary option.

"Pasti akan kita periksa, kemungkinan minggu depan," ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Brigjen Whisnu Hermawan saat dikonfirmasi, Jumat, 11 Februari.

Saksi dan Korban Penipuan Aplikasi Binomo Diperiksa Polisi

Untuk saat ini, kata Whisnu, tim penyelidik masih pada tahap memeriksa pelapor dan saksi. Nantinya, baru akan mengarah ke ahli dan juga para terlapor.

"Periksa korban dan para saksi. Kemudian pemeriksaan ahli dulu baru terlapor," kata Whisnu.

Pada kesempatan sebelumnya, Whisnu juga sempat menyatakan dari pemeriksaan pihak pelapor mendapat beberapa data. Salah satunya, pihak terlapor disebut menjanjikan keuntungan hingga 85 persen.

"Menjanjikan keuntungan sebesar 80 sampai 85 persen dari nilai atau dana buka perdagangan yang ditentukan setiap trader atau korban," kata Whisnu.

Total Kerugian Penipuan Investasi Aplikasi Binomo

Kemudian, dari hasil pemeriksaan juga diperkirakan nilai kerugian korban penipuan berkedok aplikasi judi daring atau binary option (opsi biner) Binomo mencapai Rp3,8 miliar.

Delapan korban yang diperiksa oleh penyidik masing-masing berinisial MN yang mengalami kerugian Rp540 juta; LN kerugian Rp51 juta; RSS kerugian Rp60 juta; FNS kerugian Rp500 juta; FA kerugian Rp1,1 miliar; EK kerugian Rp1,3 miliar; AA kerugian Rp3 juta; dan RHH kerugian Rp300 juta.

“Total dari keseluruhan kerugian jika digabungkan sampai dengan saat ini sekitar kurang lebih Rp3,8 miliar," kata Whisnu.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.