Basarnas Palembang Mengaktifkan Pos Aduan Kedaruratan Banjir; Menyiagakan Tim Rescue dan Anak Buah Kapal
Basarnas Palembang (Foto dari Antara)

Bagikan:

PALEMBANG - Pos aduan kedaruratan bencana alam banjir diaktifkan oleh Badan pencarian dan pertolongan (Basarnas) Palembang, Sumatera Selatan. Pos-pos darurat bencana banjir tersebut terpusat dibeberapa wilayah di provinsi ini.

Hery Marantika, Kepala Kantor SAR Palembang, Minggu mengatakan, pos aduan tersebut beroperasi selama 24 jam untuk memberikan pertolongan mengevakuasi korban seiring meningkatkan kondisi kedaruratan bencana alam dampak La Nina.

Dimana masing-masing pos disiagakan di unit siaga OKU Timur, unit siaga Musi Rawas, Pos SAR Kota Pagaralam, dan posko induk di Palembang.

"Masyarakat yang membutuhkan tindakan evakuasi terdampak bencana banjir, atau mereka yang mengetahui daerah terendam banjir bisa segera melapor pada pusat informasi kami dinomor 0711-418-362 atau 115," kata dia.

Basarnas Palembang Menyiagakan Personel Penolong dan Kapal SAR

Menurut Hary, Basarnas Palembang menyiagakan sebanyak 75 personel penolong (rescuer) beserta anak buah kapal SAR. Mereka juga tergabung dalam posko taktis bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri dan Tim Tagana Dinas Sosial.

Begitupun juga, lanjutnya, salam kondisi kedaruratan ini semua peralatan SAR baik darat dan air sudah disiagakan.

Seperti, rubber boat sebanyak 14 unit, 1 unit KN-SAR Setyaki, 1 unit RB 403,dan 2 unit sea raider kemudian beberapa peralaran darat lainnya.

"Kemarin kami kerahkan sebanyak dua unit penolong untuk mengevakuasi ratusan jiwa di beberapa lokasi di Palembang yang terdampak banjir. Meski air sudah mulai surut mereka masih siaga dilapangan," ujarnya.

Bencana Banjir di Palembang Sumsel

Kepala Bagian Operasi Basarnas Palembang Agus Mujiono mengatakan, untuk bencana banjir di Palembang mereka menerima laporan ada sebanyak empat pemukiman yang membutuhkan tindakan evakuasi karena di sana digenangi banjir dengan ketinggian rata-rata 80-100 cm, pada Sabtu (25/12).

Dimana masing-masing lokasi tersebut yaitu Sekip Bendung, Demang Lebar Daun, RE Martadinata dan di Graha Sukawinatan Permai.

Adapun mereka yang dievakuasi terdiri atas anak-anak, lansia menggunakan perahu karet secara bergiliran dari rumah ke tempat yang lebih aman. Seperti di Graha Sukawinatan Permai, Jalan Perjuangan, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarame tercatat sebanyak 250 orang dievakuasi.

"Sampai dengan pagi ini Alhamdulillah belum ada laporan kembali karena air sudah mulai surut. Kami tim SAR gabungan tetap bersiaga," ujarnya.

Atas kondisi alam yang tengah buruk tersebut maka, ia mengimbau, kepada masyarakat untuk menunda beraktivitas khususnya diwilayah perairan sungai atau rawa dan senantiasa lebih peduli dengan lingkungan.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.