PALEMBANG - Peluang ekspor langsung hasil perikanan daerah ke empat negara tengah dijajaki oleh Pemkab Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Langkah tersebut dilakukan untuk mendongkrak pendapatan daerah dari sektor perikanan dan kelautan.
"Selain Singapura ada empat negara tujuan ekspor lainnya dari rekan-rekan pelaku Unit Pengolahan Ikan yang akan kami coba untuk ekspor langsung," kata Kepala Dinas Perikanan Belitung, Firdaus Zamri di Tanjung Pandan, Jumat.
Ia mengatakan, adapun empat negara tujuan ekspor langsung hasil perikanan yang sedang dalam tahap penjajakan antara lain Malaysia, Vietnam, Taiwan dan Australia.
"Sedangkan satu negara yakni Singapura sudah mulai pengiriman atau ekspor hasil perikanan dalam bentuk beku," ujarnya.
Ekspor Hasil Perikanan Belitung Sudah Bisa Melalui Tanjung Pandan
Menurut dia, selama ini ekspor hasil perikanan Belitung selalu melalui Jakarta sehingga kepemilikan barang dan nilai ekonomi dari kegiatan ekspor tersebut masuk ke Jakarta.
Dikatakan dia, namun sekarang ini kegiatan ekspor sudah bisa dilakukan langsung melalui pelabuhan Tanjung Pandan via Jakarta hanya sebatas untuk memindahkan kontainer menuju kapal ekspor tanpa membongkar isinya.
"Karena penerbitan surat Pemberitahuan Ekpsor Barang (PEB) nya di Belitung tidak di Jakarta sehingga kepemilikan barang tercatat sebagai milik Belitung," ujarnya.
Dia menilai, kegiatan ekspor langsung tersebut sangat efektif karena mempersingkat waktu pengiriman serta menekan biaya operasional.
BACA JUGA:
Dinas Perikanan Belitung Ekspor Langsung Hasil Perikanan ke Singapura
"Hasil ekspor langsung ini akan dinikmati oleh nelayan karena nilai beli produksi tangkap nelayan oleh perusahaan akan lebih tinggi seperti cumi maupun komoditi lain," katanya.
Sebelumnya, pada Rabu (1/12) Dinas Perikanan Belitung mengekspor langsung hasil perikanan dalam bentuk beku tujuan Singapura antara lain cumi sebanyak 7,5 ton, Slipper Lobster Beku 3,5 ton, Fillet Arwan Tasek Beku 2,4 ton, fillet ikan ekor kuning 9 ton, dan fillet ikan pisang-pisang sebanyak 2,8 ton.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.