PALEMBANG - Pengembangan tanaman lokal menjadi program yang sedang digarap serius oleh Lembaga Lingkungan Hidup Jejak Bumi Indonesia (JBI) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Ada beberapa wilayah di Sumsel yang menjadi titik pengembangan tersebut.
"Pengembangan tanaman ini dilakukan melalui Program Agroforestry berkelanjutan dari hulu sampai hilirnya menjadi produk olahan bernilai ekonomi tinggi," kata pendiri Jejak Bumi Indonesia Ogan Komering Ulu (OKU), Hendra Setyawan di Baturaja, Senin.
Tanaman Genetik Lokal Unggul yang Dikembangkan di Sumsel
Adapun beberapa jenis tanaman genetik lokal unggul yang akan dikembangkan antara lain yaitu alpukat, durian, manggis, duku, jeruk dan gaharu.
Selanjutnya program ini dibangun dari hulu dan hilirnya menjadi produk-produk jadi yang ramah lingkungan dan organik seperti madu, kopi, gula semut, jahe, kunyit, temulawak dan lain sebagainya.
"Target kami tahun 2021 ini dapat membangun sekitar 30 demplot agroforestry di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan," katanya.
BACA JUGA:
Pemprov Sumsel Kejar Target Program Konservasi Genetik Lokal Unggul
Menurut dia, program tersebut mendapat dukungan dari Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Sumsel sehingga program konservasi genetik lokal unggul ini diyakini dapat mencapai target yang ditentukan.
"BPDAS Sumsel sudah melihat langsung pola agroforestry yang dilakukan JBI dan nantinya diharapkan dapat dilihat serta dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas," demikian Hendra Setyawan.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI Sumsel.