Cara Memasak Sayuran yang Benar Agar Nutrisi Tidak Hilang
Ilustrasi mengolah sayuran dengan cara tepat (Pexels/Maarten van den Heuvel)

Bagikan:

PALEMBANG - Sayuran sangat dianjurkan untuk menjadi konsumsi sehari-hari karena baik untuk kesehatan . Beberapa sayuran bisa dimakan secara mentah, seperti sawi putih, selada hijau, selada merah, dll. Namun sayuran yang lain harus benar-benar terlebih dahulu.

Namun Anda harus berhati-hati karena salah memasak sayuran bisa mengurangi bahkan menghilangkan kandungan di dalamnya. Lalu bagaimana caranya memasak sayuran agar tidak mengurangi kadar nutrisi atau gizi yang dikandungnya?

Prinsipil dalam memasak sayuran yang mengandung vitamin larut air, seperti vitamin C, B1, B2, B3, dan folat, hindari dengan suhu tinggi dan banyak udara. Belum lagi soal durasi memasak dan proses memasaknya yang dapat menghilangkan nutrisi.

Dikukus

Cara ini paling sehat menurut pakar diet . Karena pengolahan sederhana dan tidak menambahkan penambah rasa apapun serta minyak maupun garam. Saat mengukus sayuran, hindari sayur yang dikukus udara agar vitamin tidak larut dalam udara.

Proses ini juga tidak baik jika dilakukan terlalu lama atau hingga sayuran terlalu empuk. Artinya, ketika mengukus sayuran perlu dipastikan durasi dan jangan sampai sayuran terlalu matang sehigga nutrisinya hilang.

Dipanggang

Baik dipanggang DENGAN  panggangan pan  maupun  microwave , sayuran TIDAK Perlu ditambahkan Udara ketika memprosesnya. Untuk hasil yang maksimal, potong sayuran dengan ukuran yang sama dan memasaknya sampai matang.

Karena setiap sayuran memiliki tekstur dan kadar udara yang berbeda-beda, artinya setiap sayuran akan berbeda pula. 

Direbus

Meskipun merebus sayuran terendam dalam udara dan suhu tinggi dapat merusak kadar nutrisi, membantu untuk memperbanyak jumlah sayuran. Menambahkan jumlah dan potong ukuran sayuran lebih besar yang bisa mengurangi potensi kehilangan nutrisi.

Brokoli, tomat, paprika merah, dan ubi atau sayuran berwarna baik jika direbus. Karena pigmen sayuran tersebut digunakan dalam fotosintesis dan dengan direbus yang dapat meningkatkan pengaruh bio-karoten.

Digoreng

Clare Collins, profesor nutrisi dan dietetika dan direktur penelitian di Universitas Sekolah Ilmu Kesehatan Newcastle, Australia, menerangkan bahwa sayuran digoreng akan menghilangkan vitamin larut air dalam sayuran.

Sayuran yang digoreng dalam waktu singkat, vitamin hilang dalam sekejap jika dibandingkan dengan dipanggang. Meskipun jika dibandingkan dengan direbus lama lebih baik digoreng singkatnya.

Risiko mengolah sayuran dengan digoreng adalah peduli minyak yang terserap dalam sayuran. Lagi, makanan yang digoreng tidak termasuk sumber mineral yang baik.

Ditumis

Bedanya dengan digoreng, sayuran ditambahkan sedikit minyak dan membutuhkan waktu sebentar. Minyak yang dipakai perlu dipilih yang baik dan tidak mengandung tinggi lemak.

Memasak sayur dengan ditumus dengan kualitas minyak mengandung nutrisi baik dapat terserap sempurna pada sayuran. Penyerapan vitamin larut lemak, seperti vitamin A, D, E, K, dapat meningkat sosial ditumis, misalnya dengan minyak zaitun.

Dari lima cara memasak sayuran di atas, dengan cara memasaknya, diperlukan  perawatan  yang tepat kecuali digoreng.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI. Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI .

Terkait