PALEMBANG - Video wisatawan mengeluhkan harga makanan di Malioboro vira di media sosial. Pemkot Yogyakarta langsung menyikapi keluhan tersebut.
Pihaknya menyatakan pernyataan akan memberlakukan sanksi tegas kepada pedagang kaki lima di Malioboro yang melanggar aturan. Dagangan dari pelapak tersebut akan ditutup selamanya.
BACA JUGA:
Pedangan Malioboro Yang Melanggar Aturan Akan Diberi Sanksi Tegas
Soal sanksi tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyusul Keluhan wisatawan Berlangganan harga MAKANAN Yang dijual Pedagang kaki lima di Kawasan Malioboro Kembali viral di social media,
“Sanksi tersebut Sudah Menjadi kebijakan Dan Kesepakatan Seluruh community. Jika ada yang menarik, harga tidak sesuai atau tidak wajar maka sanksinya jelas dan tegas, ”kata Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Rabu.
Sanksi tegas yang dimaksud adalah pedagang yang melakukan tidak boleh berjualan selamanya di Malioboro. Okt 2020 18:
Menurut dia, pemberian sanksi tegas tersebut penting dilakukan agar seluruh komunitas atau paguyuban di kawasan Malioboro tertib dalam mematuhi aturan dan komunitas tertib dalam anggotanya karena jika hal tersebut dilakukan, mereka adalah oknum yang merusak nama Malioboro dan Yogyakarta.
“Aturan itu tidak hanya berlaku bagi pedagang kaki lima, tetapi menginformasikan. Misalnya petugas parkir dan lainnya. Sanksinya harus tegas, ”katanya.
Ia meminta wisatawan yang mengalami pengalaman yang tidak nyaman di Malioboro termasuk membayar harga makanan yang tidak wajar melapor ke petugas keamanan Malioboro, atau kepada personel Satpol PP Kota Yogyakarta yang terhubung.
“Tujuannya agar aduan bisa segera ditindaklanjuti dan relevan, oknum yang bisa segera diberi sanksi,” katanya.
Tim Jogoboro melakukan penelusuran sepanjang Malioboro untuk Memantau Pedagang
Sementara itu, berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan tim Jogoboro dengan penduduk dan pimpinan komunitas di sepanjang Jalan Malioboro dipastikan tidak ada pedagang yang meminta harga makanan dengan tidak wajar.
“Kami belum menemukan pedagang yang dimaksud oleh wisatawan tersebut. Saya yakin, pedagang di Malioboro mengurus kesepakatan untuk menampilkan harga makanan yang dijual. Dan meskipun wisatawan yang datang turun signifikan, namun tidak pedagang lantas 'nuthuk' harga, ”katanya.
Jogoboro berjalan lapak-lapak di pinggir sepanjang Malioboro untuk melakukan aktivitas jual beli. “Sanksinya juga sama. Jika pun ada, maka pedagang tersebut tidak masuk dalam komunitas Malioboro, ”katanya.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI .