Tere Liye Tolak Hujatan "Goblok" yang Ia Tujukan Kepada Pembeli Buku Bajakan, Meski Mendapat Banyak Kritikan
Ilustrasi Twitter (Unsplash)

Bagikan:

PALEMBANG - Tere Liye, penulis novel remaja, kunjungi kolom trending di media sosial Twitter . Ia mendapat sorotan setelah mengkritik para pembeli buku bajakan.

Hingga Selasa, 25 Mei pukul 19.41 telah ada 9,623 cuitan yang menyertakan tagar Tere Liye. 

BACA JUGA:


"Why Book Original itu tidak bisa dijual murah? Coba kamu cek baik2 gambar ini. Berhentilah egois sekali dengan semua pemahaman sempit kalian. Lantas memaki penulis bilang tidak ihklas, kok penulis bego bisa kalah sama pembajak," tulis Tere Liye di Facebook mengutip  VOI

Tere Liye Membandingkan Kebiasaan Konsumtif Masyarakat Membeli Makanan dan Buku

Pria bernama Darwis tersebut menyampaikan bahwa buku yang diterbitkan harus membayar biaya pajak disamping biaya cetak. Nah, murahnya buku bajakan disebabkan karena pembajak tidak membayar biaya sepeserpun. 

"Tinggal bajak, beres. Nah, kalau kalian bilang buku mahal, coba kalian ke Eropa, Amerika sana. Atau tidak usah jauh2, ke negara tetangga saja, Singapura, Malaysia. Lagian, coba kamu cek, kamu sekali pesan makanan, sekali nongkrong, bisa ratusan ribu Besok jadi kotoran. Beli buku asli mikir berkali2."

"Keluarga kamu kalau kerja HARUS dapat gaji, dapat THR, dapat bonus. Tidak dibayar, kamu dijamin ngamuk. Tapi lihat penulis buku dibajak, kamu komen sok bijak sekali: 'anggap saja amal'. Dasar goblok, kezaliman massal dilakukan di depanmu, kamu Sok bijak. Agama-mu ngajarin apa saat melihat perampok? Atau kamu bagian dari perampok ini? " tulis Tere Liye. 

Tere Liye Menyatakan Tidak Akan Merevisi Kritikannya

Pro dan kontra pun muncul atas unggahan Tere Liye ini. Kepada yang mengkritik soal bahasa goblok, Tere Liye berkeras tak akan menariknya kembali. 

"Pembeli buku bajakan adalah orang2 GOBLOK! Simpel. Kalimat itu tidak akan direvisi. Kenapa goblok? Karena ada gratisannya. Pinjam ke perpus, pinjam ke teman. Download aplikasi ipusnas Perpustakaan RI, baca disitu puluhan ribu buku2 gratis,"  

"Kamu tidak terima kata goblok-nya? Sssttt, kalau kamu tidak membeli buku bajakan, kamu akan baik2 saja. Ngapain harus baper, tersinggung," tegas penulis kelahiran Lahat, 21 Mei 1979 ini. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI .

Terkait