Perusahaan Otobus di OKU Sumsel Berhenti Beroperasi Selama Masa Larangan Mudik
Jasa travel dan sejumlah loket Perusahaan Otobus (PO) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan berhenti bekerja untuk mematuhi kebijakan larangan mudik daru 6-17 Mei 2021.

Bagikan:

PALEMBANG - Jasa travel dan sejumlah loket Perusahaan Otobus (PO) di Kabupaten Ogan Komering Ulu ( OKU ), Sumatera Selatan berhenti bekerja untuk mematuhi kebijakan larangan mudik dari 6-17 Mei 2021.

"Mungkin tahun ini yang pertama kalinya loket bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Kota Baturaja tutup masal menjelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriyah, "tutur Arya Prima, pengelola loket PO AKAP, OKU, Kornelis di Baturaja, Jumat, 7 Mei.

Ia mengatakan penutupan operasional untuk layanan bus antar provinsi ini harus dilakukan selama waktu larangan tersebut diterapkan pemerintah.

Jasa Perjalanan Mengalami Kerugian Selama Masa Larangan Mudik

Menurut dia, larangan mudik ini menjadi pukulan berat bagi pihak pengelola jasa angkutan bus karena mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

"Jelas merugi karena biasanya menjelang lebaran banyak penumpang dari Pulau Jawa ke Kabupaten OKU maupun Agak," katanya.

Hal senada dikatakan Rita, pengelola loket perjalanan Batang Hari Wisata, yang memastikan operasional jasa angkutan tujuan Baturaja-Palembang atau menyatakan sementara waktu selama larangan mudik lebaran.

"Saat ini kami tidak menjual tiket karena sepi penumpang. Meskipun tetap nekat jalan pasti dicegat petugas di pos penyekatan di setiap perbatasan," ujar dia.

Jasa Travel Berharap Memberikan Pemerintah Solusi Atas Kerugian Penjualan Tiket

Ia mengharapkan pemerintah memberikan solusi terkait vakumnya penjualan tiket selama masa larangan mudik tersebut diterapkan sehingga tidak merugikan pihak pengelola.

"Larangan mudik ini imbasnya pada para sopir angkutan mudik yang sama sekali tidak memiliki pendapatan," ujarnya.

Liburnya jasa travel membutuhkan solusi. Sebab sejak pandemi COVID-19 menyebar penjualan tiket secara lebih dari 50 persen. Terlebih dijalankan ditambahnya kebijakan peniadaan mudik.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI .